Samarinda (Antaranews Kaltim) - Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Timur bekerja sama dengan pihak terkait menyiapkan sekitar 16.028 ton daging segar baik daging sapi maupun ayam untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri.

"Daging sebanyak itu merupakan bahan yang masih berupa ternak hidup dan siap dipotong dengan komoditas dari peternak lokal dan dari luar daerah," ujar Kepala Dinas Peternakan Provinsi Kaltim Dadang Sudarya dihubungi di Samarinda, Sabtu.

Rinciannya adalah daging sapi sebanyak 15.306 ekor atau setara 2.412 ton daging segar setelah disembelih dan dikonversi, kemudian kambing sebanyak 14.986 ekor atau setara 202 ton, dan ayam sebanyak 13.022.857 ekor atau setara 13.414 ton.

Menurut ia, daging yang disiapkan sebanyak itu diprediksi masih berlebih karena kebutuhan selama Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini sebanyak 15.682 ton daging segar, sehingga berdasarkan hitungan perkiraan masih ada kelebihan sebanyak 346 ton daging.

Sedangkan rincian kebutuhan daging yang diprediksi sebanyak 15.682 ton itu terdiri atas 2.352 ton daging sapi segar atau setara 14.925 ekor sapi, kemudian 193 ton daging kambing atau setara 14.286 ekor, dan 13.137 ton daging ayam atau setara 12.754.796 ekor.

Dadang menuturkan, berbagai jenis ternak tersebut masih lebih banyak didatangkan dari luar daerah, kecuali ayam ras yang hampir dapat dipenuhi oleh peternak lokal, sehingga Disnak Kaltim terus mendorong peternak mengembangkan usahanya agar ke depan bisa memenuhi permintaan lokal.

Ia menjelaskan bahwa ternak sapi masih 72,56 persen didatangkan dari luar provinsi seperti Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Palu, dan Jawa Timur. Sementara sisanya 27,44 persen mampu dicukupi oleh peternak lokal dari Samarinda, Kutai Kartanegara dan Berau.

Untuk ternak kambing, lanjut Dadang, terdapat 56 persen yang didatangkan dari luar provinsi seperti Jawa Timur, Palu, dan Sulawesi Selatan, sedangkan sisanya yang tercatat 44 persen sudah mampu dicukupi oleh peternak setempat.

"Untuk ternak ayam sudah lebih baik karena sebagian besar mampu dicukupi peternak lokal, yakni mencapai 90,80 persen, sehingga sisanya yang hanya 9,20 persen didatangkan dari daerah lain seperti Jawa Timur dan Sulawesi Selatan," ucap Dadang. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018