Bontang (Antaranews Kaltim) - PT Pupuk Kalimantan Timur selama periode Februari hingga April 2018 telah mencairkan modal kerja kepada 72 mitra binaan perusahaan yang ada di Kota Bontang dan Kabupaten Kutai Timur dengan nilai sekitar Rp2,13 miliar.

Pencairan modal kerja untuk periode April 2018 dilakukan melalui penandatanganan antara manajemen Pupuk Kaltim dengan seluruh penerima bantuan di Gedung Diklat Pupuk Kaltim di Kota Bontang, Senin, yang dihadiri General Manager Umum Pupuk Kaltim Nur Sahid, Manager CSR Dwi Pudyasmoro dan Superintendent Bina Lingkungan dan Kemitraan Departemen CSR Udiyanto.

"Pencairan pinjaman modal kerja ini merupakan salah satu komitmen Pupuk Kaltim untuk terus memberi kontribusi serta pembinaan kepada masyarakat, khususnya dalam pengembangan potensi usaha agar dapat terus maju dan berkembang," kata Nur Sahid.

Ia menjelaskan, Pupuk Kaltim telah menyalurkan bantuan pinjaman modal bagi pelaku usaha kecil secara berkelanjutan sejak 1989.

"Pinjaman dengan bunga rendah sebesar 3 persen disalurkan perusahaan sebagai bentuk pembinaan bagi pengusaha kecil untuk lebih maju dan berkembang, terutama bagi pelaku usaha yang belum memenuhi syarat mengajukan pinjaman ke perbankan," ujarnya.

Tercatat hingga April 2018, Pupuk Kaltim telah menyalurkan bantuan permodalan kepada 72 mitra binaan di wilayah Bontang dan Kutai Timur dengan nilai keseluruhan mencapai Rp2,13 miliar. Jumlah itu terbagi dalam tiga periode, mulai Februari hingga April 2018.

"Khusus untuk periode April 2018 disalurkan bantuan modal kerja sebesar Rp1,47 miliar kepada 56 mitra binaan," tambah Nur Sahid.

Menurut ia, bantuan modal kerja kepada usaha kecil merupakan salah satu upaya peningkatan kemampuan masyarakat untuk lebih mandiri dan tangguh serta membawa dampak signifikan bagi perkembangan perekonomian masyarakat.

"Hal itu dibuktikan dengan semakin baiknya taraf hidup masyarakat dengan makin berkembangnya usaha yang dilakukan," ucapnya.
Para pelaku usaha kecil mengikuti sosialisasi tata cara, mekanisme dan persyaratan menjadi mitra binaan Pupuk Kaltim. (ist/Humas PKT)


Khusus untuk pembinaan pelaku usaha kecil, program ini turut melibatkan Kompartemen Pemasaran. Bagi sektor usaha yang bergerak di bidang pertanian dan perkebunan sawit, sebagian modal kerja yang diterima mitra binaan akan dimanfaatkan untuk pembelian pupuk NPK nonsubsidi dalam upaya peningkatan kualitas hasil pertanian.

Selain itu, tambah Nur Sahid, hingga Maret 2018 Pupuk Kaltim juga telah menyalurkan program hibah teknik produksi, manajerial, pemasaran, bina lingkungan dan bina wilayah sebesar Rp1,63 miliar.

Program ini dalam upaya meningkatkan kualitas produksi yang dihasilkan mitra binaan melalui kualitas SDM yang andal, juga promosi perluasan jaringan pemasaran produk dan bantuan alat produksi untuk menunjang jalannya usaha.

"Pupuk Kaltim tidak sekadar memberikan bantuan, tetapi mitra binaan juga didorong untuk memiliki kemampuan agar lebih mandiri," tambahnya.

Sementara itu, Zulaikha, salah satu mitra binaan Pupuk Kaltim dari Kecamatan Rantau Pulung, Kutai Timur, mengatakan, bantuan permodalan ini sangat membantu dalam pengembangan perkebunan kelapa sawit yang dirintisnya, sekaligus mampu menopang perekonomian keluarga.

Zulaikha akan memanfaatkan sebagian bantuan modal itu untuk membeli pupuk nonsubsidi bagi pengembangan perkebunan sawit dan modal usaha jual beli sembako di Desa Kebon Agung, Kecamatan Rantau Pulung.

"Saya akan belikan pupuk untuk perkebunan dan sebagian lagi untuk usaha kecil, sehingga nantinya bisa menunjang pendidikan anak-anak dan kesejahteraan keluarga," ujarnya. (*)

Pewarta: DK

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018