Makassar (Antaranews) - Puluhan ribu jamaah umrah biro travel Abu Tour secara nasional ternyata belum diberangkatkan bahkan ada yang menunggu hingga tahun 2020, itupun belum bisa dipastikan keberangkatannya.

"Berdasarkan hasil investigasi Kementerian Agama sebanyak 86.720 orang jamaah seluruh Indonesia belum diberangkatkan dan paling banyak daerah Sulsel," beber Kabid Haji dan Umrah Kemenag Sulsel Kaswad Sartono saat rapat dengar pendapat dengan DPRD Sulsel di Makassar, Selasa.

Menurutnya, data tersebut sudah dilakukan penelitian dengan mengumpulkan data-data para jamaah yang tersebar di seluruh Indonesia mendaftar umrah melalui travel Abu Tour.

Selain itu, jamaah paling banyak ditemukan di wilayah Sulawesi atau seperdua dari jumlah total jamaah masuk dalam data Kemenag setelah dilakukan perincian.

Kaswad mengatakan Kemenang memberikan antensi khusus pada travel tersebut sembari mencari jalan keluarnya.

Direktur Reserse dan Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sulsel Kombes Pol Yudiawan Wubisono pada kesempatan itu mengemukakan, saat ini sudah 80 orang yang melapor dan khusus jamaah Sulsel datanya sebanyak 4.173 orang.

Sedangkan untuk pemeriksaan bahan penyelidikan, telah dipanggil 44 orang, termasuk agen, karyawan serta pemilik langsung. Aset telah disita yang tidak bergerak sebanyak 34 unit rumah, bangunan juga lahan, serta 32 unit harta bergerak seperti mobil dan lainnya.    

Bila dihitung nilai aset tersebut hanya sekitar 100 miliar lebih, sementara anggaran yang dikelola dan masuk ke travel lebih dari Rp1 trilun. Meski demikian, polisi sudah melakukan penyelidikan sampai pada gelar perkara.

"Banyak pertanyaan kenapa Polda tidak langsung menetapkannya (tersangka), meskipun sudah dilakukan sesuai prosedur. Ini karena ada pertimbangan lain, yakni meredam gejolak di masyarakat hingga pada akhirnya menimbulkan kegaduhan. Hari ini, detik ini pun bisa kita lakukan itu, tapi semua dipertimbangkan," paparnya.

Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan bersama dan pemilik Abu Tour juga koperatif, Polda bersama pihak terkait seperti Kemenang dan perbankan tetap bersinergi satu sama lain agar bisa sama-sama mencari jalan keluar, mengingat jamaah sangat banyak. (*)

Pewarta: Darwin Fatir

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018