Pontianak (Antaranews) - Deputi Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional, Arman Depari menyatakan sindikat narkotika internasional kini beralih ke Kalimantan dalam memasarkan barang haram tersebut.

"Karena kami sedang giat-giatnya melakukan operasi di pantai timur Sumatera yang hasilnya diamankan ton-tonan narkotika jenis sabu-sabu, maka sindikat narkotika internasional itu beralih ke Kalimantan," kata Arman Depari saat menggelar konferensi pers hasil  tangkapan BNN lima kilogram sabu-sabu di Pontianak, Kalbar, Rabu.

Ia menjelaskan, besar kemungkinan sindikat tersebut yang selama ini masuk melalui jalur laut, lalu kemudian melalui perbatasan darat masuk dari negara tetangga ke Kalimantan, termasuk ke Kalbar.

"Mungkin pengiriman sabu-sabu ini masih dalam tahap kecil karena mereka masih dalam tahap mengetes di lapangan," ungkapnya.

Ia menambahkan, perbatasan memang menjadi fokus utama pengawasan dalam mencegah masuknya narkotika jaringan internasional, dan termasuk lembaga pemasyarakatan, karena banyak juga ditemukan kasus-kasus narkotika, malah ada yang berperan sebagai pengendali.

"Kami akan tindak tegas bagi pelaku dengan kasus narkotika, apalagi sampai melarikan diri, karena buat kami adalah sebagai bentuk perlawanan, sehingga kami tidak segan-segan akan melumpuhkannya," katanya.

Sementara itu, BNN telah menembak mati bandar narkoba Eng Aun alias Piter warga negara Malaysia, karena berusaha melarikan diri dan melawan petugas, dengan barang bukti 30 ribu butir ekstasi dan dua kilogram sabu-sabu.

Dalam kasus tersebut, BNN menangkap dua tersangka, yakni berinisial EA (kurir) warga negara Indonesia, dan Eng Aun alias Piter warga negara Malaysia tewas. (*)
Baca juga: BNN identifikasi 68 narkoba jenis baru, targetnya anak-anak
Baca juga: Narkoba bisa bikin gila

Pewarta: Andilala

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018