Samarinda (Antaranews Kaltim) - Pelatih Kalteng Putra Kashartadi mengakui timnya kalah kualitas dari tuan rumah Borneo FC pada laga uji coba yang berlangsung di Stadion Segiri, Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu.

Kalteng Putra harus menyerah dari Borneo FC dengan skor telak 0-4. Parahnya lagi, Borneo FC hanya bermain dengan sembilan pemain berkat dua kartu merah yang diterima Muhammad Ridho di menit ke-3 dan Bursanuddin Ahya menit ke-83.

Kashartadi mengatakan, para pemainnya sudah bekerja keras untuk meladeni gempuran tim Borneo FC, sayangnya Borneo memang jauh lebih siap dan pemainnya punya kematangan dalam menyelesaikan setiap peluang.

Ia mengakui bahwa kekalahan menyakitkan ini karena timnya beda kualitas dengan Pesut Etam.

"Pertandingan malam ini, kami dapat pelajaran dari Borneo FC. Meskipun baru berjalan sekitar 4 menit, kiper Borneo FC kena kartu merah. Kualitas kami berada satu tingkat di bawah Borneo FC," ungkapnya usai laga.

Hasil ini memaksa Kashartasi evaluasi menyeluruh terhadap timnya. Ia menilai pada pertandingan ini timnya bermain sangat berbeda ketimbang saat Piala Presiden 2018 lalu.

"Kita evaluasi semua lini, kiper banyak kesalahan, organisasi belakang, tengah dan drpan gak seperti saat Piala Presiden. Motivasi pemain kami mungkin kurang dibanding Piala Presiden," katanya.

Sementara itu, pemain Kalteng Putra Zulvin Zamrun mengatakan timnya terlalu buru-buru dalam membangun serangan. Alhasil Pesut Etam mampu memanfaatkan kesempatan lewat skema serangan balik.

"Pemain kita banyak yang buru-buru. Harusnya lebih banyak ball posdesion. Borneo FC punya counter attack yang sangat baik.Borneo FC dengan permainan menunggu dan counter attack menjadi kelemahan kami saat terburu-buru," ujar Zulvin. (*)

Baca juga: Borneo tekuk Kalteng Putra 4-0 di laga uji coba

Pewarta: Arumanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018