Samarinda (Antaranews Kaltim) -  Struktur perekonomian Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara pada triwulan IV tahun 2017 masih dominan ditopang lapangan usaha pertambangan dan penggalian dengan kontribusi paling besar.

"Dari sekitar 20 usaha yang membentuk ekonomi di Kaltim dan Kaltara, sektor pertambangan dan penggalian memberikan andil paling tinggi, yakni mencapai 46,31 persen untuk Kalimantan Timur dan 27,38 persen untuk Kalimantan Utara," ujar Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kaltim M Habibullah di Samarinda, Selasa.

Ia mengemukakan, tingginya ketergantungan ekonomi Kaltim dan Kaltara dari lapangan usaha pertambangan dan penggalian dapat dilihat dari struktur Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) kedua provinsi itu.

Untuk Provinsi Kaltim, misalnya, dari PDRB atas dasar harga konstan pada triwulan IV-2017 yang totalnya mencapai Rp114,06 triliun, usaha pertambangan dan penggalian menyumbang sekitar Rp53,34 triliun atau 46,31 persen.

"Nilai PDRB itu mengalami peingkatan sebesar Rp267 miliar dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tercatat Rp53,07 triliun," jelasnya.

Sedangkan untuk Provinsi Kaltara yang nilai PDRB-nya sebesar Rp14,06 triliun, sumbangan dari lapangan usaha pertambangan dan penggalian mencapai Rp3,94 triliun (27,38 persen).

PDRB Kaltara itu meningkat Rp357 miliar jika dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat Rp13,71 triliun.

Sedangkan untuk lapangan usaha lainnya terjadi perbedaan dominasi antara Kaltim dan Kaltara selama triwulan IV-2017.

Untuk Provinsi Kaltim, urutannya adalah usaha industri pengolahan memberikan kontribusi Rp24,4 triliun, konstruksi Rp8,35 triliun, lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan Rp7,73 triliun, serta usaha perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor Rp6,04 triliun.

Sedangkan untuk Provinsi Kaltara, urutan setelah pertambangan dan penggalian adalah lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan dengan andil Rp2,4 triliun, konstruksi Rp1,7 triliun, perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar Rp1,48 triliun.

"Sumbangan lain untuk PDRB Kaltara pada triwulan IV-2017 adalah industri pengolahan senilai Rp1,35 triliun, transportasi dan pergudangan Rp898,9 milir, administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial Rp753,48 miliar, usaha informasi dan komunikasi senilai Rp402,78 miliar," tutur Habibullah.(*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018