Penajam (Antaranews Kaltim) -  Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, menemukan sedikitnya 58 orang anak yang terkena penyakit "stunting" atau gangguan pertumbuhan yang ditandai kondisi tubuh pendek di 10 desa/kelurahan.

"Adapun 10 desa/kelurahan itu merupakan daerah khusus penanganan stunting dari Kementerian Kesehatan, tapi kami tetap melakukan penanganan di 44 desa/kelurahan lainnya," jelas Kepala Dinkes Penajam Paser Utara Arnold Wayong ditemui di Penajam, Senin.

Dinkes Penajam Paser Utara terus mengimbau dan menyosialisasikan kapada masyarakat untuk memenuhi kebutuhan gizi dan kualitas makanan yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kasus stunting pada anak.

Arnold menjelaskan, salah satu upaya pemulihan balita kurang gizi maupun balita gizi buruk adalah dengan pemberian makanan tambahan (PMT).

"Ada program PMT yang dibantu oleh pemerintah provinsi dan pemerintah pusat, agar PMT tepat sasaran melibatkan petugas gizi di puskesmas dan kader kesehatan di posyandu dalam pelaksanaannya," katanya.

Ia menambahkan, pada 2016 Dinkes Penajam Paser Utara menemukan sebanyak 19 kasus gizi buruk, namun jumlah itu menurun menjadi sembilan kasus pada 2017 setelah dilakukan berbagai program penanganan.

"Pemulihan gizi buruk sulit dilakukan pada anak balita yang disertai penyakit bawaan, tapi kami tetap memberikan penanganan terbaik," tambahnya.

Terkait stunting, Arnold juga mengajak masyarakat ikut berperan aktif membantu pemerintah mencegah bayi mengalami penyakit gangguan pertumbuhan akibat kekurangan gizi terlalu lama.

"Menekan stunting diperlukan sinergi pemerintah dengan masyarakat, jadi kami ajak masyarakat untuk bersama menekan panyakit itu," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa stunting atau kerdil/cebol adalah permasalahan kesehatan yang salah satu penyebabnya bisa dari fakror genetika, namun faktor lingkungan juga dinilai penting untuk mengubah genetika kelahiran.

"Salah satunya diharapkan kesadaran orang tua untuk memenuhi asupan gizi sejak anak masih dalam kandungan," tambahnya. (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018