Samarinda (Antaranews Kaltim) - Air terjun atau jantur Kohong di Kampung Ujoh Bilang, Long Bagun, Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, menjadi objek wisata favorit bagi warga melakukan wisata keluarga, karena lokasinya di ibu kota kabupaten dan jarak tempuhnya juga dekat.

"Saya ke sini bersama rombongan dari Puskesmas Ujoh Bilang. Jumlah rombongan kami sekitar 30 orang yang merupakan keluarga besar Puskesmas. Saya baru pertama ke sini, tapi merasa nyaman," ujar Sari Niza Ana, perawat Puskesmas Ujoh Bilang saat berada di Jantur Kohong, Minggu.

Rombongan Puskesmas Ujoh Bilang memilih jantur yang berada di kawasan Kelekup, Ujoh Bilang ini karena berbagai alasan, pertama adalah karena jarak tempuhnya yang relatif dekat, yakni dengan mengendarai sepeda motor atau mobil hanya sekitar 30 menit dari Kantor Bupati Mahakam Ulu.

Alasan kedua adalah jarak antara jalan besar setelah parkir kendaraan, dilanjutkan jalan kaki ke lokasi air terjun hanya membutuhkan waktu antara 5-7 menit melintasi hutan, sehingga masih ideal untuk melakukan perjalanan wisata meski bagi mereka dengan usia sekitar 55 tahun.

"Alasan ketiga adalah di lokasi jantur tidak ekstrem sehingga cocok bagi segala usia, mulai anak-anak hingga orang tua. Apalagi di sekitar bebatuan sungai dan jantur juga bisa digunakan untuk memasak dan makan bersama keluarga," ucap perawat dari Mojokerto (Jatim) yang mulai bertugas di Puskesmas Ujoh Bilang sejak tahun 2015 tersebut.

Sari menambahkan, lokasi jantur ini layak dikembangkan sebagai objek wisata unggulan karena berada tidak jauh dari pusat keramaian ibu kota, sehingga akses jalan darat yang sebagian masih berupa jalan tanah dan sebagian lagi masih agregat diharapkan segera diaspal atau dilakukan semenisasi agar semakin banyak pengunjungnya.

Apabila akses jalan masih banyak titik yang becek dan dikhawatirkan ambles, bahkan beberapa jembatan kayu darurat masih ada seperti yang baru saja dilintasi, diyakini jumlah pengunjungnya masih terbatas, tapi jika jalan sudah mulus, tentu wisatawan yang tertarik datang akan lebih banyak.

"Lokasinya bagus dan masih alami, namun sayang belum banyak masyarakat yang mengetahui keberadaannya karena minimnya promosi. Saya yang sejak tahun 2015 berada di sini, baru tahu ternyata ada objek wisata yang alami. Jika ini dikembangkan, dipoles, ditambah fasilitasnya plus didukung dengan akses jalan, saya yakin bisa menjadi destinasi utama," tutur Sari.

Ketika Antara sampai di objek wisata Jantur Kohong pada tengah hari, terdapat dua kelompok pengunjung yang sedang menikmati makan siang yang dibawa dari rumah, sementara satu kelompok lainnya sedang menyiapakan perlengkapan makan, membakar ikan dan ayam untuk dimakan bersama. Jumlah pengujung saat itu adasekitar 65 orang. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018