Samarinda (ANTARA Kaltim) – Pemerintah Kota Samarinda kembali mendapatkan penghargaan Rating Kota Cerdas Indonesia (RKCI) 2017 dari Asosiasi Prakarsa Indonesia Cerdas (APIC) ITB.
"Tiga kategori penghargaan itu adalah Rating Ekosistem Teknologi Finansial, Rating Lingkungan Cerdas (Smart Environment) dan Rating Mobilitas (Smart Mobility)," kata Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang didampingi kepala Dinas Kominfo Samarinda Aji Syarif Hidayatullah , Selasa.
Syaharie Jaang mengatakan Samarinda bersama 24 kabupaten/kota lainnya ditunjuk sebagai percontohan program menuju Smart City , oleh karena itu Samarinda terus melakukan pembangunan, mengimplementasi program secara bersinergi di berbagai lini.
Dia juga berharap penghargaan yang telah diraih akan menjadi pemicu untuk memberikan yang terbaik untuk pemerintahan dan masyarakat Samarinda. Keberhasilan ini tentunya memiliki tanggung jawab bersama untuk meningkatkan pelayanan publik.
Diungkapkannya bahwa pemerintah Kota Samarinda telah melaunching Quick Win Samarinda dengan 11 aplikasi layanan publik pada awal November lalu. Kemudian E-Warga, E- Kelurahan, Website di 59 kelurahan dan Website untuk 10 kecamatan, antrean online, aplikasi E-bencana untuk seluruh RT hingga E-Commerce untuk UMKM.
Lanjut Jaang setelah ditunjuknya Samarinda sebagai percontohan kota menuju smart city , maka di tahun pertama sebagai pondasi menjalankan program smart city di semua lini.
Sekarang ini menurutnya menjadi pengusaha tidak perlu sewa kios, usaha cukup di genggaman tangan. Hal ini sejalan dengan program smart city, termasuk dukungan dari E-Commerce.
"Banyak kafe-kafe sederhana dilengkapi dengan Wifi gratis, artinya pemanfaatan teknologi informasi sudah semakin luas. Mulai ranah pemerintahan, layanan perkotaan, bisnis, pendidikan dan lainnya. Bahkan ibu ibu saja masak lihat resep melalui mbah google," katanya.
Sementara itu Hidayatullah menambahkan terkait penghargaan RKCI, adalah sebuah kegiatan pemetaan dengan menilai kondisi kota berdasarkan elemen kualitas hidup yaitu ekonomi, sosial, lingkungan dan elemen pemungkin seperti tata kelola, infrastruktur dan teknologi masyarakat.
"Jadi diharapkan tiap kota mampu memahami kotanya sehingga bisa transformasi menuju kota cerdas,â€katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
"Tiga kategori penghargaan itu adalah Rating Ekosistem Teknologi Finansial, Rating Lingkungan Cerdas (Smart Environment) dan Rating Mobilitas (Smart Mobility)," kata Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang didampingi kepala Dinas Kominfo Samarinda Aji Syarif Hidayatullah , Selasa.
Syaharie Jaang mengatakan Samarinda bersama 24 kabupaten/kota lainnya ditunjuk sebagai percontohan program menuju Smart City , oleh karena itu Samarinda terus melakukan pembangunan, mengimplementasi program secara bersinergi di berbagai lini.
Dia juga berharap penghargaan yang telah diraih akan menjadi pemicu untuk memberikan yang terbaik untuk pemerintahan dan masyarakat Samarinda. Keberhasilan ini tentunya memiliki tanggung jawab bersama untuk meningkatkan pelayanan publik.
Diungkapkannya bahwa pemerintah Kota Samarinda telah melaunching Quick Win Samarinda dengan 11 aplikasi layanan publik pada awal November lalu. Kemudian E-Warga, E- Kelurahan, Website di 59 kelurahan dan Website untuk 10 kecamatan, antrean online, aplikasi E-bencana untuk seluruh RT hingga E-Commerce untuk UMKM.
Lanjut Jaang setelah ditunjuknya Samarinda sebagai percontohan kota menuju smart city , maka di tahun pertama sebagai pondasi menjalankan program smart city di semua lini.
Sekarang ini menurutnya menjadi pengusaha tidak perlu sewa kios, usaha cukup di genggaman tangan. Hal ini sejalan dengan program smart city, termasuk dukungan dari E-Commerce.
"Banyak kafe-kafe sederhana dilengkapi dengan Wifi gratis, artinya pemanfaatan teknologi informasi sudah semakin luas. Mulai ranah pemerintahan, layanan perkotaan, bisnis, pendidikan dan lainnya. Bahkan ibu ibu saja masak lihat resep melalui mbah google," katanya.
Sementara itu Hidayatullah menambahkan terkait penghargaan RKCI, adalah sebuah kegiatan pemetaan dengan menilai kondisi kota berdasarkan elemen kualitas hidup yaitu ekonomi, sosial, lingkungan dan elemen pemungkin seperti tata kelola, infrastruktur dan teknologi masyarakat.
"Jadi diharapkan tiap kota mampu memahami kotanya sehingga bisa transformasi menuju kota cerdas,â€katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017