Samarinda (ANTARA Kaltim) - Lifter asal Kalimantan Timur gagal menambah medali emas pada hari terakhir kejuaraan nasional angkat besi kategori senior dan junior di Ballroom Grand Suka Hotel, Pekanbaru, Riau, 23-26 November 2017.
Sekretaris Pengurus Provinsi Persatuan Angkat Besi Berat dan Binaraga Seluruh Indonesia (PABBSI) Kaltim Sugeng Mochdar dihubungi dari Samarinda, Minggu, mengatakan, pada pertandingan terakhir yang digelar Sabtu (25/11) malam, lifter Kaltim hanya mampu menambah empat medali perak dan empat perunggu.
"Hasil ini tetap harus kami syukuri, karena anak- anak sudah berjuang maksimal untuk memberikan prestasi terbaik bagi tim Kaltim. Secara keseluruhan kita bisa mendapatkan empat emas, sembilan perak dan lima perunggu," jelasnya.
Hasil akhir kejurnas tetap menempatkan tim Kaltim sebagai juara umum, meskipun untuk perolehan medali emas selisih satu keping dengan tim Lampung yang mengumpulkan lima medali emas.
"Kaltim unggul dalam pengumpulan medali perak dan perunggu, sehingga berdasarkan hitungan poin tetap berada di peringkat pertama," imbuhnya.
Secara umum, Sugeng menilai pada kejurnas tahun ini tidak ada daerah yang mendominasi, terbukti dengan sebaran medali yang merata untuk semua daerah.
Namun demikian, khusus untuk tim junior, beberapa daerah seperti Aceh dan Jambi telah mengalami perkembangan yang pesat, yang dibuktikan dengan raihan medali para atletnya.
Pada kejurnas tahun ini, PABBSI Kaltim mencoba menurunkan atlet junior dari Sekolah Khusus Olahragawan Internasional (SKOI) Kaltim yang masih berusia remaja untuk berlaga.
"Meskipun belum bisa meraih medali emas, tapi kami bersyukur rata-rata atlet SKOI bisa masuk zona medali," tambah Sugeng. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
Sekretaris Pengurus Provinsi Persatuan Angkat Besi Berat dan Binaraga Seluruh Indonesia (PABBSI) Kaltim Sugeng Mochdar dihubungi dari Samarinda, Minggu, mengatakan, pada pertandingan terakhir yang digelar Sabtu (25/11) malam, lifter Kaltim hanya mampu menambah empat medali perak dan empat perunggu.
"Hasil ini tetap harus kami syukuri, karena anak- anak sudah berjuang maksimal untuk memberikan prestasi terbaik bagi tim Kaltim. Secara keseluruhan kita bisa mendapatkan empat emas, sembilan perak dan lima perunggu," jelasnya.
Hasil akhir kejurnas tetap menempatkan tim Kaltim sebagai juara umum, meskipun untuk perolehan medali emas selisih satu keping dengan tim Lampung yang mengumpulkan lima medali emas.
"Kaltim unggul dalam pengumpulan medali perak dan perunggu, sehingga berdasarkan hitungan poin tetap berada di peringkat pertama," imbuhnya.
Secara umum, Sugeng menilai pada kejurnas tahun ini tidak ada daerah yang mendominasi, terbukti dengan sebaran medali yang merata untuk semua daerah.
Namun demikian, khusus untuk tim junior, beberapa daerah seperti Aceh dan Jambi telah mengalami perkembangan yang pesat, yang dibuktikan dengan raihan medali para atletnya.
Pada kejurnas tahun ini, PABBSI Kaltim mencoba menurunkan atlet junior dari Sekolah Khusus Olahragawan Internasional (SKOI) Kaltim yang masih berusia remaja untuk berlaga.
"Meskipun belum bisa meraih medali emas, tapi kami bersyukur rata-rata atlet SKOI bisa masuk zona medali," tambah Sugeng. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017