Samarinda (ANTARA Kaltim) - Tim panjat tebing Provinsi Kalimantan Timur berhasil meraih posisi tiga besar pada kejuaraan nasional di Kabupaten Bantul, Yogyakarta, pada 22-25 November 2017.
Sekretaris Pengurus Provinsi Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kaltim?Ahmad?Juanda dihubungi di Samarinda, Minggu, mengatakan, para atlet Kaltim mengumpulkan dua medali emas, empat perak dan tiga perunggu.
Adapun juara umum kejurnas diraih tim Jawa Timur yang menyabet enam medali emas, enam perak dan satu perunggu, dan disusul Jawa Tengah di peringkat kedua dengan koleksi empat emas, tiga perak dan empat perunggu.
"Kami cukup puas dengan hasil yang diraih para atlet," kata Ahmad?Juanda.
Apalagi salah satu medali emas itu diraih melalui nomor lead beregu putri yang selama ini belum pernah dicapai para pemanjat Kaltim sepanjang keikutsertaannya di ajang kejurnas.
"Baru kali ini di kejuaraan nasional, tim Kaltim bisa meraih emas nomor lead beregu putri. Sedangkan medali emas lainnya dari nomor boulder putra sudah sering kita dapatkan," papar Juanda.
Menurut ia, perolehan dua medali emas itu patut disyukuri, mengingat FPTI Kaltim tidak menggelar pemusatan latihan dan persiapan matang menjelang pelaksanaan kejurnas.
"Anak-anak sudah berlomba dengan maksimal. Hasil ini sudah memenuhi target kami peringkat tiga besar. Meskipun tidak ada TC (pemusatan latihan), tapi masih bisa penuhi target. Seandainya bisa TC satu bulan, mungkin lebih bagus lagi prestasinya," ujarnya.
Hasil ini sekaligus menjadi modal bagus bagi FPTI Kaltim dalam menatap persiapan PON 2020 di Papua. FPTI Kaltim akan terus memaksimalkan potensi atlet melalui program pembinaan berkelanjutan.
"Ini pengalaman yang baik buat atlet kita, tapi sebenarnya ada nomor yang sebenarnya punya peluang menyumbang medali," tambahnya.
Kabid Bidang Organisasi Pengprov FPTI Kaltim Putu Eka Anggi menambahkan bahwa para atlet akan tetap menjalani latihan rutin di masing-masing daerah selepas kejurnas.
"Banyak yang perlu dipersiapkan untuk mempertahankan prestasi emas PON. Jadi, mulai sekarang mereka harus terus latihan sekalipun tidak ada kejuaraan, supaya mereka bisa siaga kalau tiba-tiba dipanggil mengikuti kejuaraan," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
Sekretaris Pengurus Provinsi Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kaltim?Ahmad?Juanda dihubungi di Samarinda, Minggu, mengatakan, para atlet Kaltim mengumpulkan dua medali emas, empat perak dan tiga perunggu.
Adapun juara umum kejurnas diraih tim Jawa Timur yang menyabet enam medali emas, enam perak dan satu perunggu, dan disusul Jawa Tengah di peringkat kedua dengan koleksi empat emas, tiga perak dan empat perunggu.
"Kami cukup puas dengan hasil yang diraih para atlet," kata Ahmad?Juanda.
Apalagi salah satu medali emas itu diraih melalui nomor lead beregu putri yang selama ini belum pernah dicapai para pemanjat Kaltim sepanjang keikutsertaannya di ajang kejurnas.
"Baru kali ini di kejuaraan nasional, tim Kaltim bisa meraih emas nomor lead beregu putri. Sedangkan medali emas lainnya dari nomor boulder putra sudah sering kita dapatkan," papar Juanda.
Menurut ia, perolehan dua medali emas itu patut disyukuri, mengingat FPTI Kaltim tidak menggelar pemusatan latihan dan persiapan matang menjelang pelaksanaan kejurnas.
"Anak-anak sudah berlomba dengan maksimal. Hasil ini sudah memenuhi target kami peringkat tiga besar. Meskipun tidak ada TC (pemusatan latihan), tapi masih bisa penuhi target. Seandainya bisa TC satu bulan, mungkin lebih bagus lagi prestasinya," ujarnya.
Hasil ini sekaligus menjadi modal bagus bagi FPTI Kaltim dalam menatap persiapan PON 2020 di Papua. FPTI Kaltim akan terus memaksimalkan potensi atlet melalui program pembinaan berkelanjutan.
"Ini pengalaman yang baik buat atlet kita, tapi sebenarnya ada nomor yang sebenarnya punya peluang menyumbang medali," tambahnya.
Kabid Bidang Organisasi Pengprov FPTI Kaltim Putu Eka Anggi menambahkan bahwa para atlet akan tetap menjalani latihan rutin di masing-masing daerah selepas kejurnas.
"Banyak yang perlu dipersiapkan untuk mempertahankan prestasi emas PON. Jadi, mulai sekarang mereka harus terus latihan sekalipun tidak ada kejuaraan, supaya mereka bisa siaga kalau tiba-tiba dipanggil mengikuti kejuaraan," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017