Samarinda (ANTARA Kaltim) - Sektor pertambangan menempati posisi tertinggi dalam investasi penanaman modal dalam negeri yang masuk ke Provinsi Kalimantan Timur, selama periode Juli-September (triwulan III-2017) dengan nilai Rp1,47 triliun.

"Nilai investasi PMDN yang masuk Kaltim pada triwulan III-2017 senilai Rp3,46 triliun. Dari nilai ini, pertambangan menempati posisi teratas yang mencapai Rp1,47 triliun atau 42,48 persen," ujar Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kaltim Diddy Rusdiansyah di Samarinda, Kamis.

Investasi pertambangan ini tersebar di sejumlah kabupaten/kota di Kaltim dengan jumlah proyek yang dikerjakan sebanyak 14 titik, sementara jumlah tenaga kerja yang dilibatkan sebanyak 430 orang yang semuanya merupakan Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

Sub sektor tanaman pangan dan perkebunan berada di urutan kedua dengan kontribusi Rp807,12 miliar atau 23,29 persen dari seluruh sektor usaha yang sedang berjalan.

Investasi sebanyak ini juga tersebar di hampir seluruh kabupaten/kota di Kaltim dengan jumlah proyek yang dikerjakan mencapai 20 titik dan melibatkan sebanyak 2.634 TKI.

Berada di urutan ketiga adalah subsektor listrik, gas dan air dengan nilai Rp783,82 miliar atau 22,62 persen. Jumlah proyek yang dikerjakan sebanyak 7 unit dan melibatkan 150 TKI serta 3 tenaga kerja asing (TKA).

Investasi lain yang juga lumayan besar adalah industri makanan dengan jumlah 8 titik. Modal yang ditanamkan dalam investasi ini sebanyak Rp269,5 miliar dengan serapan tenaga kerja 185 TKI.

Menurutnya, total TKI yang terserap pada triwulan III-2017 sebanyak 3.440 orang. Penyerapan tenaga kerja terdistribusi pada sub sektor tanaman pangan dan perkebunan sebanyak 2.634 orang atau 76,57 persen dari seluruh jumlah TKI.

Hal ini membuktikan bahwa sub sektor pertanian pada umumnya masih merupakan penyangga serapan tenaga kerja, sehingga pertanian dalam arti luas harus terus mendapat perhatian untuk terus dikembangkan.

Sektor lain yang juga menyerap banyak tenaga kerja adalah sub sektor pertambangan yang sebanyak 430 orang atau 12,50 persen, kemudian sub sektor industri makanan sebanyak 185 orang atau 5,38 persen.

"Secara keseluruhan, terdapat 11 sub sektor usaha yang berkontribusi terhadap penambahan nilai investasi PMDN triwulan III-2017, diantaranya perdagangan dan reparasi, industri kayu, kehutanan, dan industri logam dasar," ucap Diddy. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017