Samarinda (ANTARA Kaltim) - Desa Kadungan Jaya, Kaubun, Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur, akan mengembangkan perikanan air tawar melalui tambak dan keramba, mengingat besarnya potensi sungai dan pangsa pasar dari perusahaan tambang maupun perkebunan sawit.

"Untuk pinggiran sungai di desa kami panjang lahan yang berpotensi dicetak tambak berbagai jenis ikan air tawar peluangnya antara 5-10 km. Sedangkan untuk pemasarannya sudah kami hitung," ujar Kepala Desa Kadungan Jaya Sayid Muhdapi Sirja dihubungi dari Samarinda, Sabtu.

Selama ini, lanjut Sayid yang baru terpilih menjadi kepala desa pada Februari 2017 ini, meski potensi pengembangan air tawar sangat terbuka di desanya, namun peluang ini belum ditangkap sehingga mulai kini akan mengembangkannya karena secara ekonomis pihaknya sudah mengkalkulasikan.

Ia merencanakan beberapa tambak ikan tawar di sepanjang pinggiran sungai tersebut, sementara ikan yang akan dibudidayakan ada berbagai jenis seperti mas, nila, patin, dan udang gala.

Untuk jenis ikan patin misalnya, ukuran tambak yang akan dibuat bisa dengan pola per petak dengan ukuran 10x20 meter, atau bisa juga yang langsung besar sekaligus misalnya 1 hektare untuk satu jenis ikan.

Misalnya untuk ikan patin yang akan disemai pada tambak seluas 1 ha, maka bibit yang akan ditebar ada sekitar 275.000 hingga 300.000 benih, sehingga dalam waktu 6 bulan akan bisa menghasilkan panen sekitar 64 ton, tentunya dengan perawatan dan pemberian pakan yang intensif.

Jenis ikan yang akan ditebar tentu disesuikan dengan pangsa pasar sehingga pihaknya lebih melakukan variasi dalam pengembangan ikan karena sebagian ada yang suka patin, nila, mas, bahkan banyak juga yang suka udang gala meski harganya lebih mahal.

"Sekarang sedang diusulkan pengadaan bibit aneka jenis ikan. Dalam hitung-hitungan kami, diyakini ke depan Kadungan Jaya akan bisa menjadi pemasok ikan terbesar dari Kaubun sehingga ikan dari desa kami bisa dijual ke luar daerah," katanya.

Sedangkan untuk pangsa pasar lokal, lanjut dia, selain untuk warga setempat, selama ini di sekitar desanya juga beroperasi beberapa perusahaan baik tambang batu bara maupun perusahaan perkebunan kelapa sawit.

Para pekerja di perusahaan tersebut selama ini masih mengkonsumsi ikan dari luar Kaubun, sehingga ini menjadi peluang besar baginya untuk mengembangkan perikanan air tawar.

"Untuk karyawan tambang batu bara ada 1.000 orang, kemudian dari karyawan perkebunan ada sekitar 4.000 orang. Jumlah ini belum termasuk karyawan yang sudah menetap dan tinggal di desa yang jumlahnya ada sekitar 500 karyawan," ucap Sayid. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017