Samarinda (ANTARA Kaltim) - Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Yahya Majid mengakui bahwa pembinaan cabang olahraga gulat di Kalimantan Timur banyak melahirkan pegulat berprestasi, sehingga provinsi ini menjadi barometer kekuatan gulat nasional.
"Buktinya pada kejurnas gulat terakhir, Kaltim masih menjadi juara umum, meskipun kekuatan daerah lain juga mulai diperhitungkan saat ini," kata Majid saat menghadiri acara coaching clinic di Gedung Gulat Kaltim, Jalan Jakarta, Samarinda, Kaltim, Kamis.
Tidak hanya itu, Majid juga memuji antusias gulat Kaltim yang terus berkembang sejak usia junior, dengan munculnya juara baru di even pelajar dan kejuraan junior.
"Saya melihatnya sangat bagus, karena Kaltim punya pegulat Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) dan Sekolah Khusus Olahraga Internasional (SKOI) untuk pembinaan atlet usia mudanya," jelasnya.
Ia tidak memungkiri bahwa daerah lain seperti, Kalimantan Selatan, Jawa Timur, Jawa Barat, DKI dan daerah di Sumatera juga mengalami perkembangan yang cukup pesat.
Namun faktanya pada saat kejurnas Kaltim masih menjadi yang terbaik, meski untuk raihan medalinya mengalami penurunan dari kejurnas sebelumnya.
"Pada PON 2016 memang menjadi milik Jawa Barat, namun di kejurnas terakhir di Jakarta Kaltim bisa merebut kembali juara umum," tegasnya.
Kehadiran Yahya Majid ke Kaltim mendampingi Pelatih gulat asal Uzbekistan, Adam Abduraimov, yang memberikan materi pada program pendampingan kepelatihan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Kepala Bidang Pemanfaatan Iptek Olahraga Kemenpora, Hariyanto menjelaskan, program pendampingan ini bertujuan untuk monitoring pelatihan Gulat yang dilakukan Kemenpora ke daerah-daerah, salah satunya Kaltim.
"Sebenarnya ada dua cabang yang mendapat program pendampaingan, yaitu Gulat dan angkat besi. Tujuan hanya monitoring dan bimbingan teknis langsung terkait kepelatihan dan evaluasi tentang atlet, pelatih, serta sarana-prasarana," ujar Hariyanto.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
"Buktinya pada kejurnas gulat terakhir, Kaltim masih menjadi juara umum, meskipun kekuatan daerah lain juga mulai diperhitungkan saat ini," kata Majid saat menghadiri acara coaching clinic di Gedung Gulat Kaltim, Jalan Jakarta, Samarinda, Kaltim, Kamis.
Tidak hanya itu, Majid juga memuji antusias gulat Kaltim yang terus berkembang sejak usia junior, dengan munculnya juara baru di even pelajar dan kejuraan junior.
"Saya melihatnya sangat bagus, karena Kaltim punya pegulat Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) dan Sekolah Khusus Olahraga Internasional (SKOI) untuk pembinaan atlet usia mudanya," jelasnya.
Ia tidak memungkiri bahwa daerah lain seperti, Kalimantan Selatan, Jawa Timur, Jawa Barat, DKI dan daerah di Sumatera juga mengalami perkembangan yang cukup pesat.
Namun faktanya pada saat kejurnas Kaltim masih menjadi yang terbaik, meski untuk raihan medalinya mengalami penurunan dari kejurnas sebelumnya.
"Pada PON 2016 memang menjadi milik Jawa Barat, namun di kejurnas terakhir di Jakarta Kaltim bisa merebut kembali juara umum," tegasnya.
Kehadiran Yahya Majid ke Kaltim mendampingi Pelatih gulat asal Uzbekistan, Adam Abduraimov, yang memberikan materi pada program pendampingan kepelatihan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Kepala Bidang Pemanfaatan Iptek Olahraga Kemenpora, Hariyanto menjelaskan, program pendampingan ini bertujuan untuk monitoring pelatihan Gulat yang dilakukan Kemenpora ke daerah-daerah, salah satunya Kaltim.
"Sebenarnya ada dua cabang yang mendapat program pendampaingan, yaitu Gulat dan angkat besi. Tujuan hanya monitoring dan bimbingan teknis langsung terkait kepelatihan dan evaluasi tentang atlet, pelatih, serta sarana-prasarana," ujar Hariyanto.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017