Jakarta (ANTARA News) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan memastikan pembangunan modifikasi kilang atau "refinery development master plan" (RDMP) di Balikpapan, Kaltim akan tetap berjalan sesuai target.
"Pengembangan kilang sudah menjadi komitmen Pemerintahan Jokowi dan harus dilaksanakan," ujar Jonan di sela acara peresmian fasilitas produksi gas Lapangan Jangkrik di Kelurahan Handil Baru, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Selasa (31/10) seperti disampaikan dalam keterangannya di Jakarta, Rabu
Hal itu, menurut dia, sudah merupakan komitmen Pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla dalam mengimplementasikan Nawacita sektor ESDM.
Proyek RDMP Balikpapan akan dikerjakan PT Pertamina (Persero) dalam dua tahap yang akan selesai seluruhnya pada Juni 2021 atau lebih cepat 22 bulan dari yang ditargetkan.
Tahap pertama selesai 2019 dan tahap kedua pada 2021.
Pembangunan RDMP Balikpapan diperkirakan membutuhkan pendanaan 4,6 miliar dolar AS.
Menurut Jonan, Kilang Balikpapan yang kapasitas produksinya saat ini 260.000 barel per hari akan meningkat menjadi 360.000 barel per hari setelah modifikasi.
"Ini proyek lima miliar dolar AS dari kapasitas 260 ribu barel per hari jadi 360 ribu per hari. Menurut saya, Pertamina akan menjalankannya," ungkap dia.
Jonan bahkan sudah menyurati Presiden Jokowi untuk melakukan peletakan batu pertama (ground breaking) proyek RDMP Balikpapan.
"Kami baru kirim surat ke Presiden untuk usul pengembangan Kilang Balikpapan. Kami berharap sekiranya Bapak Presiden berkenan simbolis meninjau atau ground breaking. Mudah-mudahan Bapak Jokowi berkenan ke sini (Kaltim)," ujarnya.
Perkerjaan proyek tersebut, tambah Jonan, akan dimulai enam bulan dari sekarang dan nantinya produk-produk bahan bakar minyak (BBM) dari Kilang Balikpapan akan ditingkatkan hingga memenuhi spesifikasi Euro 5 dari sebelumnya Euro 2.
"Saya kira memulai pekerjaan sudah bisa enam bulan dari sekarang termasuk pula Kilang Bontang, Tuban, dan Cilacap," ujarnya.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur memohon kepada Menteri ESDM untuk tetap melanjutkan pengembangan Kilang Balikpapan.
"Kami mohon kepada Bapak Menteri agar pembangunan kilang Balikpapan tetap dilanjutkan karena dengan pembangunan kilang tersebut bisa menampung potensi migas dan mempercepat pertumbuhan industri, harap Ichwansyah, selaku Asisten II Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
"Pengembangan kilang sudah menjadi komitmen Pemerintahan Jokowi dan harus dilaksanakan," ujar Jonan di sela acara peresmian fasilitas produksi gas Lapangan Jangkrik di Kelurahan Handil Baru, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Selasa (31/10) seperti disampaikan dalam keterangannya di Jakarta, Rabu
Hal itu, menurut dia, sudah merupakan komitmen Pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla dalam mengimplementasikan Nawacita sektor ESDM.
Proyek RDMP Balikpapan akan dikerjakan PT Pertamina (Persero) dalam dua tahap yang akan selesai seluruhnya pada Juni 2021 atau lebih cepat 22 bulan dari yang ditargetkan.
Tahap pertama selesai 2019 dan tahap kedua pada 2021.
Pembangunan RDMP Balikpapan diperkirakan membutuhkan pendanaan 4,6 miliar dolar AS.
Menurut Jonan, Kilang Balikpapan yang kapasitas produksinya saat ini 260.000 barel per hari akan meningkat menjadi 360.000 barel per hari setelah modifikasi.
"Ini proyek lima miliar dolar AS dari kapasitas 260 ribu barel per hari jadi 360 ribu per hari. Menurut saya, Pertamina akan menjalankannya," ungkap dia.
Jonan bahkan sudah menyurati Presiden Jokowi untuk melakukan peletakan batu pertama (ground breaking) proyek RDMP Balikpapan.
"Kami baru kirim surat ke Presiden untuk usul pengembangan Kilang Balikpapan. Kami berharap sekiranya Bapak Presiden berkenan simbolis meninjau atau ground breaking. Mudah-mudahan Bapak Jokowi berkenan ke sini (Kaltim)," ujarnya.
Perkerjaan proyek tersebut, tambah Jonan, akan dimulai enam bulan dari sekarang dan nantinya produk-produk bahan bakar minyak (BBM) dari Kilang Balikpapan akan ditingkatkan hingga memenuhi spesifikasi Euro 5 dari sebelumnya Euro 2.
"Saya kira memulai pekerjaan sudah bisa enam bulan dari sekarang termasuk pula Kilang Bontang, Tuban, dan Cilacap," ujarnya.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur memohon kepada Menteri ESDM untuk tetap melanjutkan pengembangan Kilang Balikpapan.
"Kami mohon kepada Bapak Menteri agar pembangunan kilang Balikpapan tetap dilanjutkan karena dengan pembangunan kilang tersebut bisa menampung potensi migas dan mempercepat pertumbuhan industri, harap Ichwansyah, selaku Asisten II Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017