Samarinda (ANTARA Kaltim) - Tim wushu Kalimantan Timur berhasil membawa pulang satu medali emas pada kejuaraan nasional wushu 2017 di Sport Mall Britama Arena Kelapa Gading, Jakarta, Minggu (29/10).
Ketua Pengprov Wushu Indonesia (WI) Kaltim, Saefuddin Zuhri yang dihubungi dari Samarinda, Senin, mengatakan medali emas tim Kaltim itu diraih Mathew Jordan yang bermain di kelas taolu (seni).
"Pada PON 2016 kemarin, Mathew gagal menyumbangkan emas, tapi kami bersyukur di kejurnas tahun ini semangatnya kembali bangkit dan berhasil menjadi juara," katanya.
Selain, medali emas, tim Kaltim juga membawa pukang dua medali perak dan empat perunggu diperoleh dari kategori Sanda (tarung).
"Perak disumbangkan oleh Odor Kasih dan Rahmawati, sedangkan perunggu oleh Junisia Yuvita, Dea Mercintia, Padullah, dan Yeye," imbuhnya.
Saefuddin Zuhri mengaku bangga dengan pencapaian atletnya pada Kejurnas tersebut, karena menurutnya telah membuktikan potensi wushu Kaltim di level nasional.
"Alhamdulillah kita bisa mendapat hasil yang baik di kejurnas ini. Para atlet sudah menunjukkan kemampuan mereka di level nasional. Ini memunculkan semangat tersendiri untuk kita di kejuaraan berikutnya," ujar Zuhri.
Zuhri juga berjanji dalam waktu dekat akan memberikan reward khusus untuk atlet Wushu Kaltim yang meraih medali di Kejurnas.
"Kami dari Pengprov akan memberikan reward kepada mereka yang meraih medali. Insya allah saya akan koordinasi dengan sekretariat dalam waktu dekat. Semoga reward ini nanti bisa memotivasi mereka lagi untuk terus berprestasi," ungkapnya.
Zuhri berharap hasil ini tak membuat atlet dan pengprov WI Kaltim besar kepala. Pasalnya pada gelaran PON XIX/2016 Jawa Barat silam, Wushu Kaltim tak meraih medali emas.
Ia mengingatkan agar atletnya tetap meningkatkan latihan demi menatap prluang medali emas di PON 2020 Papua mendatang.
"Ke depannya semoga atlet Wushu bisa meningkatkan pembinaan dan latihan. Kota jangan mudah puas, belajarlah dari pengalaman PON kemarin supaya kita harus bisa baik lagi di Papua nanti," tuturnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
Ketua Pengprov Wushu Indonesia (WI) Kaltim, Saefuddin Zuhri yang dihubungi dari Samarinda, Senin, mengatakan medali emas tim Kaltim itu diraih Mathew Jordan yang bermain di kelas taolu (seni).
"Pada PON 2016 kemarin, Mathew gagal menyumbangkan emas, tapi kami bersyukur di kejurnas tahun ini semangatnya kembali bangkit dan berhasil menjadi juara," katanya.
Selain, medali emas, tim Kaltim juga membawa pukang dua medali perak dan empat perunggu diperoleh dari kategori Sanda (tarung).
"Perak disumbangkan oleh Odor Kasih dan Rahmawati, sedangkan perunggu oleh Junisia Yuvita, Dea Mercintia, Padullah, dan Yeye," imbuhnya.
Saefuddin Zuhri mengaku bangga dengan pencapaian atletnya pada Kejurnas tersebut, karena menurutnya telah membuktikan potensi wushu Kaltim di level nasional.
"Alhamdulillah kita bisa mendapat hasil yang baik di kejurnas ini. Para atlet sudah menunjukkan kemampuan mereka di level nasional. Ini memunculkan semangat tersendiri untuk kita di kejuaraan berikutnya," ujar Zuhri.
Zuhri juga berjanji dalam waktu dekat akan memberikan reward khusus untuk atlet Wushu Kaltim yang meraih medali di Kejurnas.
"Kami dari Pengprov akan memberikan reward kepada mereka yang meraih medali. Insya allah saya akan koordinasi dengan sekretariat dalam waktu dekat. Semoga reward ini nanti bisa memotivasi mereka lagi untuk terus berprestasi," ungkapnya.
Zuhri berharap hasil ini tak membuat atlet dan pengprov WI Kaltim besar kepala. Pasalnya pada gelaran PON XIX/2016 Jawa Barat silam, Wushu Kaltim tak meraih medali emas.
Ia mengingatkan agar atletnya tetap meningkatkan latihan demi menatap prluang medali emas di PON 2020 Papua mendatang.
"Ke depannya semoga atlet Wushu bisa meningkatkan pembinaan dan latihan. Kota jangan mudah puas, belajarlah dari pengalaman PON kemarin supaya kita harus bisa baik lagi di Papua nanti," tuturnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017