Samarinda (ANTARA Kaltim) - Tim teknis melakukan uji beban terhadap sejumlah sensor yang telah dipasang pada kabel Jembatan Mahkota II Kota Samarinda, Kalimantan Timur, untuk mengetahui layak tidaknya alat tersebut.

Pejabat Pembuat Komitmen Jembatan Mahkota II Rosnayadi Novida kepada wartawan di Samarinda, Rabu, mengatakan, pihaknya hanya memastikan 12 sensor yang telah dipasang bisa berfungai normal dengan menguji beban kekuatan jembatan menggunakan dua unit truk yang terisi muatan penuh.

"Kami sudah mendapatkan datanya dan selanjutnya data hasil sensor ini akan kita kirim ke Amerika untuk diterbitkan sertifikasinya," katanya usai mendampingi Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang meninjau pengerjaan pemasangan aksesori di Jembatan Mahkota II.

Menurut Rosnayadi, data hasil uji beban akan dikalibrasi dengan pengaruh suhu terhadap tegangan kabel dan selanjutnya tim dari Amerika pula yang akan menerbitkan sertifikat laik fungsi untuk 12 sensor yang terpasang di jembatan itu.

Berdasarkan rekomendasi dari Komisi Keselamatan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ), sensor yang terpasang di Jembatan Mahkota II berjenis Elasto Magnetic (EM). Sensor jenis ini diklaim memiliki tingkat akurasi lebih baik dibandingkan jenis lainnya.

Sensor EM tersebut diproduksi di Amerika Serikat dan dipasang langsumg oleh penemu alat itu Paul Sumitro PhD dari Smartsensys USA.

"Jadi, bukan sekadar kalibrasi, tapi langsung disertifikasi," kata Rosnayadi.

Saat uji sensor dengan beban dua unit dump truk terisi penuh, sensor menunjukkan tegangan kabel berada pada angka 45 persen, jauh di bawah ambang batas yang ditetapkan KKJTJ, yakni 55 persen.

"Jadi, jika jembatan menerima beban, sensor akan memberikan peringatan berupa warna. Hijau artinya masih aman, kuning siap-siap, dan merah sudah masuk waspada," kata Rosnayadi.

Data berupa isyarat lampu tersebut bisa dipantau setiap saat oleh instansi tertentu, seperti Pemkot Samarinda, Dinas PUPR, hingga KKJTJ di Jakarta.

"Ada modem dipasang di pucuk pilon jembatan. Modem ini menerima data dari sensor dan meneruskan data tersebut ke pihak-pihak yang terkait dengan jembatan ini," jelasnya.

Seharusnya, tambah Rosnayadi, setiap kabel yang menopang struktur jembatan sepanjang 1,4 kilometer tersebut harus dipasang sensor.

"Tapi, karena keterbatasan anggaran, kita pasang 12 dulu yang prioritas dan KKJTJ menyetujui rencana kita," ujar Rosnayadi, seraya menyebut jumlah kabel yang menopang Jembatan Mahkota II ada ratusan.

Selain mengusulkan penambahan sensor, Rosnayadi juga mengusulkan pemasangan CCTV di jembatan yang akan dinamai Jembatan H Achmad Amins (mantan Wali Kota Samarinda).

Pemkot Samarinda harus mengeluarkan dana sekitar Rp3,5 miliar untuk membeli 12 sensor Jembatan Mahkota II. (*)       

Pewarta: Arumanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017