Samarinda (ANTARA Kaltim) - Kabupaten Berau menjadi sentra produksi jagung di Provinsi Kalimantan Timur karena produksinya tertinggi dibandingkan kabupaten/kota lainnya dengan andil produksi 60 persen pada 2015 dan 69,9 persen pada 2016.

Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Provinsi Kaltim Ibrahim di Samarinda, Rabu mengatakna, pada 2015 produksi jagung di Berau 4.550 ton pipil kering atau 60 persen dari total produksi Kaltim yang 8.379 ton.

"Kemudian tahun 2016 naik menjadi 15.460 ton atau 69,9 persen dari total produksi jagung di Kaltim," ujarnya.

Pada 2017 Kabupaten Berau mendapat bantuan perluasan tanam jagung dari Kementerian Pertanian seluas 5.500 ha dari total bantuan perluasan tanaman jagung untuk Kaltim 23.000 ha.

Sedangkan realisasi luas tambah tanam jagung di Berau dari Januari hingga September 2017 sudah mencapai 3.988 ha dari target 5.500 ha tersebut, sehingga diyakini pada akhir tahun ini bisa tercapai 100 persen.

Berau, ujar Ibrahim merupakan salah satu daerah potensial untuk pengembangan tanaman jagung selain beberapa kabupaten lainnya di Kaltim, seperti di Kabupaten Paser yang juga terus digenjot untuk peningkatan tanaman jagung.

Ia meyakini dengan adanya bantuan perluasan tanaman jagung di sejumlah kabupaten/kota di Kaltim, maka ke depan daerah ini bisa surplus jagung sehingga dapat menjual jagung ke luar daerah.

Perluasan tanam jagung, tambahnya bekerja sama dengan TNI-AD, sehingga pola ini mampu mempercepat proses pencetakan lahan baru.

Sedangkan khusus produksi jagung dari Berau, diharapkan bisa membawa Kaltim menjadi lumbung jagung nasional, mengingat sejak tahun lalu wilayah itu sudah bisa menjual jagung ke Pulau Jawa hingga 1.500 ton.

"Khusus di Kampung Eka, Talisayan, Berau, akan dijadikan sentra jagung dengan memprioritaskan bantuan berupa perbaikan irigasi penunjang, sekaligus untuk mendukung tenaman padi. Kita juga akan bantu alat mesin pengolahan tanah plus hand sprayer dan alat pemipil jagung," ujarnya. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017