Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Kota Samarinda di Provinsi Kalimantan Timur menjadi percontohan pendaftaran pelayanan kesehatan berbasis daring (online) tanpa antre, mulai dari pendaftaran di Puskesmas hingga dirujuk ke RS Dirgahayu.

"Model ini luar biasa karena baru pertama kali diterapkan di Indonesia. RS milik pemerintah saja seperti RS IA Moeis Samarinda, belum siap menerapkan sistem online ini. Satu-satunya baru di RS Dirgahayu Samarinda," ucap Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang di Samarinda, Jumat.

Hal itu dikatakan Jaang saat meresmikan penggunaan layanan kesehatan berbasis daring berupa `Kick Of Sistem Rujukan Berbasis Waktu dan Rujukan Balik Online` di RS Dirgayahu Samarinda.

Untuk itu, ia memberikan apresiasi tinggi kepada RS tersebut karena bisa menjadi yang pertama di Samarinda, pertama kali di Provinsi Kaltim, bahkan yang pertama di Indonesia, sehingga pola seperti ini ke depan bisa diikuti RS lain karena manfaatnya luar biasa bagi masyarakat umum.

Menurutnya, selama ini banyak warga yang harus berangkat pagi-pagi bahkan subuh hanya untuk mengantre agar memperoleh nomor antrean awal bagi keluarganya yang sakit, karena dari semua poli yang ada baik poli gigi, poli mata, dan poli lainnya di Puskesmas, pendaftarannya ada dalam satu titik, baru kemudian diarahkan ke poli yang sesuai dengan penyakit pendaftar.

Namun dengan sistem daring dengan nama `Kick Of Sistem Pendaftaran Tanpa Antre Mentari` di Puskesmas di Samarinda, maka warga langsung bisa memasukkan kartunya untuk mendaftar dan datanya langsung terdaftar di poli Puskesmas sesuai penyakitnya.

Jika hasil pemeriksaan petugas perlu dirujuk ke RS, maka petugas Puskesmas langsung melanjutkan ke RS Dirgahayu sehingga pasien tidak perlu repot membawa surat rujukan maupun berkas lainnya, cukup membawa kartu JKN-KIS tersebut dan bisa terlayani di RS.

Sebelum meresmikan sistem daring di RS Dirgahayu, paginya Jaang meresmikan `Kick Of Sistem Pendaftaran Tanpa Antre Mentari` di Puskesmas Sempaja Samarinda, yakni melalui mesin mirip ATM di Puskesmas yang langsung terhubung di mesin yang sama di RS Dirgahayu.

Jaang meyakini sistem ini bisa dengan mudah diserap oleh masyarakat luas karena hampir semua kalangan sudah paham dengan sistem daring hanya dengan menggunakan telepon genggam, seperti aplikasi kendaraan online, pesan makanan online dan berbagai bentuk pemasaran daring yang sudah dikenal masyarakat luas.

"Bahkan tukan sayur keliling saja sudah bisa memanfaatkan pola daring seperti ini, jadi saya yakin masyarakat Samarinda bisa dengan mudah memanfaatkan pola baru dalam pelayanan kesehatan tanpa antre ini. Meski demikian, Dinas Kesehatan bersama pihak terkait harus tetap melakukan sosialisasi menyeluruh terhadap sistem ini," kata Jaang. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017