Samarinda (ANTARA Kaltim) - Tuan rumah Kota Samarinda sukses merebut gelar juara umum pada kejuaraan anggar se-Provinsi Kalimantan Timur di Gedung Anggar Herlan Agus Salim, komplek Polder Air Hitam, Samarinda, yang berakhir Sabtu.

Hingga pertandingan hari terakhir, tim ibu kota Provinsi Kaltim itu menempati posisi puncak dengan mengumpulkan delapan medali emas, dua perak dan enam perunggu.

Posisi kedua ditempati tim Kota Balikpapan dengan raihan dua medali emas, satu perak, dan tiga perunggu. Sementara Kutai Kartanegara yang mengoleksi satu emas, lima perak dan enam perunggu berada di urutan ketiga.

Ketua Pengprov Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (Ikasi) Kaltim Muslimin yang ditemui usai upacara penutupan kejurprov mengapresiasi antusiasme para peserta yang ambil bagian pada kejuaraan tahun ini.

Menurut ia, para atlet terlihat serius berjuang untuk meraih prestasi terbaik bagi daerahnya, sembari bersaing merebut tiket menuju kejuaraan nasional anggar pada Oktober 2017.

Kejurprov ini juga sekaligus ajang prakualifikasi atlet menuju Pekan Olahraga Provinsi Kaltim tahun 2018 di Kabupaten Kutai Timur.

Namun demikian, Muslimin tetap mengingatkan beberapa pengcab Ikasi yang gagal mendulang medali emas, yakni Bontang, Penajam Paser Utara, Berau, dan Kutai Barat. Sementara Mahakam Ulu dan Paser absen pada kejuaraan ini.

Ia berharap pengcab yang gagal pada kejurprov kali ini agar terus membenahi pembinaan atletnya.

"Saya harap Pengcab yang belum maksimal, seperti Kutai Barat harus mempersiapkan atletnya lebih maksimal lagi untuk Porprov tahun depan. Ini baru persiapan, pemanasan. Ingat, yang tidak juara harus juara di Porprov," ungkapnya.

Sementara itu, atlet anggar asal Kota Balikpapan Muhammad Rifai Henza menyatakan bersyukur bisa memenangi medali emas kategori sabel beregu putra, apalagi penampilannya di kejuaraan ini berstatus debutan.

Menurut ia, kekuatan atlet anggar sudah hampir merata di semua daerah, sehingga diperlukan ketenangan dan fokus di arena pertandingan untuk meraih kemenangan.

"Saya bersyukur dapat emas di sabel beregu. Kalau dilihat pada kejurprov ini, tiap daerah kekuatannya ada yang di atas dan ada yang setara. Saya kira ada empat daerah yang kuat, yakni Balikpapan, Kutai Timur, Kutai Kartanegara, dan Samarinda. Saya saja kalah di babak delapan besar nomor sabel perorangan," katanya.

Usai meraih medali emas, Rifai yang pernah meraih medali emas di kategori kadet pada kejuaraan Mei 2017 itu langsung memasang target maksimal di Porprov Kaltim 2018.

"Target saya medali emas sabel perorangan di Porprov, jadi saya harus maksimal lagi dan terus berlatih," tegasnya. (*)       

Pewarta: Arumanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017