Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Harga bahan kebutuhan pokok di Provinsi Kalimantan Timur pada Agustus 2017 mengalami deflasi 0,28 persen atau terjadi perubahan indeks harga konsumen dari 133,51 pada Juli menjadi 133,23 pada Agustus.

"Adanya perubahan ini, maka laju inflasi di Kaltim untuk tahun kalender (Januari-Agustus 2017) sebesar 2,47 persen, kemudian inflasi `year on year` sebesar 3,64 persen," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim M Habibullah di Samarinda, Senin.

Ia menuturkan bahwa penyebab deflasi Kaltim karena turunnya indeks harga pada kelompok bahan makanan sebesar 0,71 persen, kemudian kelompok transportasi dan komunikasi terkoreksi hingga minus 1,78 persen.

Jika dilihat dari dua kota yang ditetapkan sebagai patokan IHK, lanjutnya, maka Kota Samarinda pada Agustus mengalami deflasi 0,03 persen dan Kota Balikpapan juga berdeflasi 0,62 persen.

"Deflasi di Samarinda karena adanya penurunan harga komoditas bawang merah, ikan layang, biaya angkutan udara, tomat sayur, dan bawang putih. Sementara deflasi yang terjadi di Balikpapan karena turunnya harga komoditas tomat sayur, kangkung, cabai rawit, angkutan udara, dan kacang panjang," jelasnya.

Habibullah juga mengatakan, meskipun terjadi deflasi, namun masih terdapat inflasi di berbagai komoditas di Samarinda, seperti kenaikan biaya pendidikan perguruan tinggi, kemudian semangka, pepaya, dan telur ayam ras.

Sementara di Kota Balikpapan terjadi kenaikan harga pada komoditas daging ayam ras, uang sekolah Taman Kanak-Kanak, dan bahan bakar rumah tangga.

Secara umum, lanjutnya, deflasi di Kaltim yang tercatat 0,28 persen itu adalah bahan makanan terkoreksi 0,71 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau berinflasi 0,20 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar berinflasi 0,13 persen.

"Kemudian kelompok sandang berinflasi 0,29 persen, kelompok kesehatan mengalami inflasi 0,44 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga mengalami inflasi 0,79 persen, serta kelompok transportasi dan komunikasi berdeflasi 1,78 persen," ucap Habibullah. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017