Penajam (ANTARA Kaltim) - Sebanyak 16.004 warga Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, mendaftar sebagai peserta mandiri Jaminan Kesehatan Nasional yang dilaksanakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan.

Sekretaris Kabupaten Penajam Paser Utara Tohar saat ditemui di Penajam, Jumat, mengatakan jumlah warga Kabupaten Penajam Paser Utara yang mendaftarkan kepesertaan BPJS Kesehatan terus bertambah.

"Saat ini warga Penajam Paser Utara yang mendaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan secara swadaya mandiri sudah mencapai sekitar 16.004," ungkapnya.

Berdasarkan data pada Maret 2017 jumlah peserta BPJS Kesehatan mandiri di Kabupaten Penajam Paser Utara baru sebanyak 6.186 orang dan meningkat 16.004 pada Agustus 2017.

Kesadaran masyarakat untuk ikut BPJS Kesehatan secara swadaya, menurut Tohar, mulai meningkat dengan penambahan jumlah peserta BPJS Kesehatan mandiri di Kabupaten Penajam Paser Utara sekitar 70 persen.

Dari 16.004 warga Kabupaten Penajam Paser Utara yang menjadi peserta BPJS Kesehatan mandiri itu sekitar 3.000 warga dianggap tidak aktif.

Tohar sangat mengepresiasi peningkatan kesadaran masyarakat terhadap program Jaminan Kesehatan Nasional atau JKN yang dilaksanakan BPJS tersebut.

"Sejak diluncurkan mulai 2013, tidak sedikit masyarakat yang memandang negatif pelayanan kesehatan BPJS karena dinilai terlalu banyak prosedur dan membutuhkan waktu lama," jelas Tohar.

Berdasarkan regulasi pemerintah pusat, seluruh kebijakan daerah atas nama asuransi kesehatan diharuskan berintegrasi ke JKN yang dilaksanakan BPJS.

Pemerintah pusat pada 2017 memberikan kuota penerima bantuan iuran kepesertaan BPJS Kesehatan kepada warga kurang mampu di Kabupaten Penajam Paser Utara sebanyak 61.681 orang.

Setiap warga penenrima bantuan iuran kepesertaan BPJS Kesehatan dari pemerintah pusat itu, akan dibayarkan iuran perbulannya melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN dan berhak mendapatkan pelayanan kesehatan kelas tiga. (Kominfo PPU)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017