Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Persiba Balikpapan memenangkan pertandingan lawan PS TNI dengan skor 1-0 di Stadion Parikesit, Balikpapan, Kaltim, Selasa, setelah gol Anmar Almubaraki di menit ke-93 menjadi satu-satunya yang tercipta pada pertandingan Liga 1 tersebut.
"Kemenangan ini untuk kita semua," kata pelatih Persiba Haryadi usai pertandingan.
Pertandingan lawan PS TNI menjadi laga terakhir Persiba bermain di Stadion Parikesit, sebelum stadion bersejarah itu digusur proyek kilang minyak Balikpapan.
Selanjutnya Persiba akan bermain di Stadion Batakan di kawasan Manggar, di timur Balikpapan.
Satu penguasaan bola mati didapat Persiba setelah Anmar yang melesat di sayap kanan diganjal keras bek PS TNI Ganjar Mukti.
Mengingat sudah menit terakhir, hampir seluruh pemain "Beruang Madu" naik membantu serangan, termasuk bek jangkung asal Brasil Junior Lopes, sehingga menyisakan kiper Dian Agus berperan ganda sebagai sweeper.
Menit ke-93, tendangan bebas dilakukan Srdan Lopicic dan bola langsung menuju mulut gawang yang sudah ada sejumlah pemain Persiba menunggu.
Siswanto yang dikawal ketat Roni Sugeng menanduk bola dari Lopicic, mengarahkannya ke belakang dan ada Anmar yang tidak terkawal.
Seketika Anmar mengontrol bola, berputar, dan melepaskan tembakan keras. Roni Sugeng dan kiper Amiruddin terlambat menutup pergerakan pemain asal Irak itu, sehingga bola datar melewati garis gawang dan menggetarkan jala.
"Ini untuk yang ke-8 kalinya kami kalah oleh gol dari `set piece` dan di masa injury time," kata pelatih PS TNI Ivan Kolev.
Ia mengakui para pemainnya kerap kehilangan konsentrasi di menit-menit akhir pertandingan.
Padahal, Persiba tampak selalu tertekan. Bukan hanya di menit-menit awal, tapi hingga menjelang akhir babak pertama. Manahati Lestusen dan kawan-kawan mengurung Persiba di daerah pertahanannya sendiri.
"Kami memang tertekan. Targetnya berat yaitu harus menang. PS TNI juga bukan lawan ringan," ujar Iqbal Samad, bek Persiba Balikpala .
Pada babak kedua, Yudi Khoeruddin dan kawan-kawan bisa mengatasi beban itu dan menciptakan sejumlah peluang, tetapi belum mampu menghasilkan gol.
PS TNI juga memainkan serangan balik yang cepat. Abduh Lestaluhu dan Safri Al Irfandi menggebrak, terutama dari sektor kiri Persiba, hingga memaksa kiper Dian Agus berjibaku mengamankan gawangnya dari kebobolan.
"Persiba beruntung bisa memanfaatkan peluang terakhir menjadi gol," kata Kolev.
Di sisi lain, pertandingan berlangsung keras. Kondisi lapangan yang becek juga jadi penyebab pemain mudah tergelincir dan meluncur tak terkendali.
Wasit Aranda mengeluarkan tujuh kartu kuning, masing-masing empat untuk pemain Persiba yakni Anmar, Alfath Fathier, Iqbal Samad, dan dan Hery Susanto (menit ke-67). Sedangkan tiga kartu kuning untuk kubu PS TNI diterima Ganjar, Ahmad Nufian Dani dan Safri Irfandi. (*)Â Â Â Â Â Â Â
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
"Kemenangan ini untuk kita semua," kata pelatih Persiba Haryadi usai pertandingan.
Pertandingan lawan PS TNI menjadi laga terakhir Persiba bermain di Stadion Parikesit, sebelum stadion bersejarah itu digusur proyek kilang minyak Balikpapan.
Selanjutnya Persiba akan bermain di Stadion Batakan di kawasan Manggar, di timur Balikpapan.
Satu penguasaan bola mati didapat Persiba setelah Anmar yang melesat di sayap kanan diganjal keras bek PS TNI Ganjar Mukti.
Mengingat sudah menit terakhir, hampir seluruh pemain "Beruang Madu" naik membantu serangan, termasuk bek jangkung asal Brasil Junior Lopes, sehingga menyisakan kiper Dian Agus berperan ganda sebagai sweeper.
Menit ke-93, tendangan bebas dilakukan Srdan Lopicic dan bola langsung menuju mulut gawang yang sudah ada sejumlah pemain Persiba menunggu.
Siswanto yang dikawal ketat Roni Sugeng menanduk bola dari Lopicic, mengarahkannya ke belakang dan ada Anmar yang tidak terkawal.
Seketika Anmar mengontrol bola, berputar, dan melepaskan tembakan keras. Roni Sugeng dan kiper Amiruddin terlambat menutup pergerakan pemain asal Irak itu, sehingga bola datar melewati garis gawang dan menggetarkan jala.
"Ini untuk yang ke-8 kalinya kami kalah oleh gol dari `set piece` dan di masa injury time," kata pelatih PS TNI Ivan Kolev.
Ia mengakui para pemainnya kerap kehilangan konsentrasi di menit-menit akhir pertandingan.
Padahal, Persiba tampak selalu tertekan. Bukan hanya di menit-menit awal, tapi hingga menjelang akhir babak pertama. Manahati Lestusen dan kawan-kawan mengurung Persiba di daerah pertahanannya sendiri.
"Kami memang tertekan. Targetnya berat yaitu harus menang. PS TNI juga bukan lawan ringan," ujar Iqbal Samad, bek Persiba Balikpala .
Pada babak kedua, Yudi Khoeruddin dan kawan-kawan bisa mengatasi beban itu dan menciptakan sejumlah peluang, tetapi belum mampu menghasilkan gol.
PS TNI juga memainkan serangan balik yang cepat. Abduh Lestaluhu dan Safri Al Irfandi menggebrak, terutama dari sektor kiri Persiba, hingga memaksa kiper Dian Agus berjibaku mengamankan gawangnya dari kebobolan.
"Persiba beruntung bisa memanfaatkan peluang terakhir menjadi gol," kata Kolev.
Di sisi lain, pertandingan berlangsung keras. Kondisi lapangan yang becek juga jadi penyebab pemain mudah tergelincir dan meluncur tak terkendali.
Wasit Aranda mengeluarkan tujuh kartu kuning, masing-masing empat untuk pemain Persiba yakni Anmar, Alfath Fathier, Iqbal Samad, dan dan Hery Susanto (menit ke-67). Sedangkan tiga kartu kuning untuk kubu PS TNI diterima Ganjar, Ahmad Nufian Dani dan Safri Irfandi. (*)Â Â Â Â Â Â Â
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017