Samarinda (ANTARA Kaltim) - Komunitas pecinta olahraga selam di Kalimantan Timur akan mengadakan upacara bendera bawah laut memperingati HUT ke-72 Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2017 di perairan Tanjung Limau, Kecamatan Muara Badak, Kutai Kartanegara.

Salah satu panitia penyelenggara dari komunitas Persatuan Pemuda Muara Badak (PPMD) Abdillah, di Samarinda, Kamis, mengemukakan kegiatan yang baru pertama kali diselenggarakan ini melibatkan sejumlah komunitas dan pecinta olahraga selam serta lembaga lain.

"Rencananya sekitar 30 orang ikut upacara bendera di bawah laut. Hingga saat ini sudah lebih dari 15 orang yang memberikan konfirmasi untuk bergabung. Persyaratan untuk ikut kegiatan ini harus memiliki sertifikat selam yang dikeluarkan institusi resmi," katanya lagi.

Selain PPMB, sejumlah komunitas dan lembaga yang terlibat dalam kegiatan ini adalah Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) Kaltim, TNI AL, Kelompok Pengawas Masyarakat Tanjung Limau, Mitra Bahari Universitas Mulawarman Samarinda, Forum Pemuda Bahari Indonesia Kaltim, dan Jejak Pesisir.

Menurut Abdillah, upacara bendera bawah laut ini baru pertama kali digelar di Muara Badak, namun untuk wilayah Kaltim pernah dilakukan di perairan Derawan, Kabupaten Berau, beberapa tahun lalu.

"Kami bukan ingin mencari sensasi, tetapi inilah cara kami memperingati dan memaknai HUT Kemerdekaan, sekaligus memperkenalkan potensi keindahan terumbu karang dan ekosistemnya di perairan Tanjung Limau kepada masyarakat," kata Abdillah.

Awalnya, lanjut Abdillah, kegiatan ini akan dilaksanakan di wilayah perairan Kabupaten Penajam Paser Utara, tetapi karena pertimbangan kondisi cuaca dan ombak yang cukup besar di daerah itu, upacara dialihkan ke perairan Tanjung Limau.

Selain upacara bendera, para peselam melanjutkan kegiatan melihat-lihat pesona keindahan bawah laut perairan Tanjung Limau.

Menurut dia, potensi keindahan terumbu karang berikut ekosistem di perairan Tanjung Limau tidak kalah bagus dengan yang ada di Derawan, namun selama ini belum tereksplorasi.

Kegiatan ini juga dimanfaatkan komunitas pecinta olahraga selam untuk mengkampanyekan gerakan penyelamatan terumbu karang dari ulah manusia yang ingin merusaknya, terutama sebagian nelayan yang masih sering menggunakan bom untuk mencari ikan.

"Memang masih ada nelayan yang pakai bom saat mencari ikan, tapi sudah tidak sebanyak dulu. Mudah-mudahan ke depan hal itu bisa dicegah dan dihilangkan, sehingga potensi terumbu karang di Tanjung Limau dan sekitarnya bisa lestari dan menjadi tujuan wisata para pecinta olahraga selam," ujarnya lagi. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017