Jakarta (ANTARA News) - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI)
berharap ketegasan dan keberanian wasit asing dalam memimpin
pertandingan harus menjadi pelajaran bagi perangkat pertandingan
Indonesia.
"Sikap dan ketegasan wasit sangat menentukan jalannya pertandingan, seperti kasus pada dua pertandingan yang dipimpin wasit asing. Saya harap kita bisa banyak belajar dari hal ini," ujar Direktur Teknik PSSI Danurwindo, dikutip dari laman resmi PSSI, Jakarta, Selasa.
Adapun dua laga pekan ke-18 Go-Jek Traveloka Liga 1 yang dipimpin wasit asing adalah Persib Bandung melawan PS TNI pada Sabtu (5/8), di mana perangkat pertandingannya berasal dari Australia yaitu wasit tengah Shaun Robert Evans serta asisten wasit George Lakrindis dan Wilson Brown.
Sementara tiga wasit Kyrgyzstan yaitu wasit tengah Shekerbekov Rysbek serta asisten wasit Skopintsev Artem dan Salybaev Eldiiar mendapatkan kesempatan memimpin laga perdananya di pertandingan PSM Makassar kontra Mitra Kutai Kartanegara, Senin (7/8).
Performa wasit dalam pertandingan-pertandingan tersebut mendapat pujian dari tim-tim yang bertanding.
Wasit asal Australia Shaun Evans pun memberikan beberapa masukan tentang bagaimana wasit bekerja dalam sebuah laga. "Pertama, di area teknis, tidak ada toleransi bagi siapapun baik itu pelatih atau ofisial untuk masuk ke lapangan kecuali seizin wasit," ujar Shaun.
Kedua, lanjut wasit yang berlisensi FIFA sejak 2016 itu, wasit berhak memberikan kartu merah apabila pemain atau ofisial melakukan protes, mendekati atau bahkan menyentuh wasit dengan maksud untuk mengintimidasi yang pada akhirnya mempengaruhi jalannya pertandingan.
"Ketiga, wasit mesti memiliki daya tahan tubuh yang baik dan fit selama 90 menit hingga tambahan waktu. Selain itu, posisi harus tepat dan bisa memberikan ketegasan yang diperlukan dalam suatu pertandingan sepak bola," tutur dia.
PSSI sendiri merencanakan ada tiga periode penugasan wasit asing dan di setiap periode PSSI akan mempekerjakan wasit dari negara berbeda.
Periode pertama, wasit-wasit itu bertugas sampai 15 Agustus 2017. Selanjutnya di periode kedua diperkirakan tanggal 16-28 Agustus 2017, berikutnya di periode ketiga tanggal 29-11 September 2017.
Adapun usai memimpin laga di Go-Jek Traveloka Liga 1, PSSI mengelar diskusi antara wasit nasional dengan wasit asing yang bertugas di Kantor PSSI, Kuningan, Jakarta, Selasa.
Diskusi itu dihadiri keenam wasit asing dengan 5 wasit nasional yaitu A. R.Salasa, Mustafa Umarella, Hadiyana, M.Adung dan M. Syamsuri. Juga turut hadir Deputi Sekjen PSSI Marco Gracia Paulo, Direktur Teknik PSSI Danurwindo dan Kepala Departemen Wasit PSSI Ngadiman Asri. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
"Sikap dan ketegasan wasit sangat menentukan jalannya pertandingan, seperti kasus pada dua pertandingan yang dipimpin wasit asing. Saya harap kita bisa banyak belajar dari hal ini," ujar Direktur Teknik PSSI Danurwindo, dikutip dari laman resmi PSSI, Jakarta, Selasa.
Adapun dua laga pekan ke-18 Go-Jek Traveloka Liga 1 yang dipimpin wasit asing adalah Persib Bandung melawan PS TNI pada Sabtu (5/8), di mana perangkat pertandingannya berasal dari Australia yaitu wasit tengah Shaun Robert Evans serta asisten wasit George Lakrindis dan Wilson Brown.
Sementara tiga wasit Kyrgyzstan yaitu wasit tengah Shekerbekov Rysbek serta asisten wasit Skopintsev Artem dan Salybaev Eldiiar mendapatkan kesempatan memimpin laga perdananya di pertandingan PSM Makassar kontra Mitra Kutai Kartanegara, Senin (7/8).
Performa wasit dalam pertandingan-pertandingan tersebut mendapat pujian dari tim-tim yang bertanding.
Wasit asal Australia Shaun Evans pun memberikan beberapa masukan tentang bagaimana wasit bekerja dalam sebuah laga. "Pertama, di area teknis, tidak ada toleransi bagi siapapun baik itu pelatih atau ofisial untuk masuk ke lapangan kecuali seizin wasit," ujar Shaun.
Kedua, lanjut wasit yang berlisensi FIFA sejak 2016 itu, wasit berhak memberikan kartu merah apabila pemain atau ofisial melakukan protes, mendekati atau bahkan menyentuh wasit dengan maksud untuk mengintimidasi yang pada akhirnya mempengaruhi jalannya pertandingan.
"Ketiga, wasit mesti memiliki daya tahan tubuh yang baik dan fit selama 90 menit hingga tambahan waktu. Selain itu, posisi harus tepat dan bisa memberikan ketegasan yang diperlukan dalam suatu pertandingan sepak bola," tutur dia.
PSSI sendiri merencanakan ada tiga periode penugasan wasit asing dan di setiap periode PSSI akan mempekerjakan wasit dari negara berbeda.
Periode pertama, wasit-wasit itu bertugas sampai 15 Agustus 2017. Selanjutnya di periode kedua diperkirakan tanggal 16-28 Agustus 2017, berikutnya di periode ketiga tanggal 29-11 September 2017.
Adapun usai memimpin laga di Go-Jek Traveloka Liga 1, PSSI mengelar diskusi antara wasit nasional dengan wasit asing yang bertugas di Kantor PSSI, Kuningan, Jakarta, Selasa.
Diskusi itu dihadiri keenam wasit asing dengan 5 wasit nasional yaitu A. R.Salasa, Mustafa Umarella, Hadiyana, M.Adung dan M. Syamsuri. Juga turut hadir Deputi Sekjen PSSI Marco Gracia Paulo, Direktur Teknik PSSI Danurwindo dan Kepala Departemen Wasit PSSI Ngadiman Asri. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017