Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Neraca perdagangan luar negeri di Provinsi Kalimantan Utara periode Januari-Juni 2017 mengalami keuntungan (surplus) sebesar 421,74 juta dolar AS setara dengan Rp5,6 triliun (kurs 1 dolar AS=Rp13.300).

"Surplus perdagangan sebesar itu diperoleh dari hasil ekspor ke negara tujuan sebanyak 432,89 juta dolar AS, dikurangi biaya impor dari negara penghasil senilai 11,15 juta dolar," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim M Habibullah, di Samarinda, Minggu.

Kegiatan ekspor-impor merupakan transaksi ekonomi yang sama-sama menguntungkan dua pihak karena keuntungan dari ekspor dapat digunakan sebagai modal pembangunan, sedangkan komoditas yang diimpor dapat bermanfaat sebagai bahan baku untuk menciptakan berbagai kebutuhan dalam negeri atau di daerah.

Berbagai komoditas yang diekspor oleh Kaltara, antara lain bahan bakar mineral nonmigas termasuk batu bara dengan nilai 344,53 juta dolar AS, mengalami kenaikan 22,95 persen ketimbang Januari-Juni 2016 tercatat 280,22 juta dolar AS.

Berikutnya ekspor kayu, barang dari kayu dan arang senilai 28,01 juta dolar AS, turun 20,17 persen ketimbang periode yang sama 2016 tercatat 35,09 juta dolar AS.

Selanjutnya ekspor lemak dan minyak hewani atau nabati serta produk disosiasinya sebanyak 14,32 juta dolar AS, bahan kimia organik 30,32 juta dolar AS, aneka olahan makanan 400 dolar AS, gula dan ekspor kembang gula senilai 300 dolar AS.

Sedangkan negara tujuan ekspor nonmigas dari Kaltara pada periode Januari-Juni 2017 antara lain ke India senilai 142,8 juta dolar AS, ke Jepang 77,55 juta dolar AS, ke Malaysia 47,71 juta dolar AS, ke Korea Selatan 36,22 juta dolar AS, ke Filipina 36,06 juta dolar AS, dan ekspor ke China senilai 26,23 juta dolar AS.

Sedangkan komoditas yang diimpor oleh Kaltara periode ini antara lain hasil minyak (migas) senilai 41 ribu dolar AS, hasil tambang 70 ribu dolar AS, hasil industri 9,97 juta dolar AS, dan impor hasil pertanian senilai 700 dolar AS.

"Satu-satunya negara penghasil yang komoditasnya diimpor oleh Kaltara adalah dari negeri tetangga Malaysia, yakni impor migas senilai 41 ribu dolar AS dan impor nonmigas senilai 10,74 juta dolar AS," ujar Habibullah.(*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017