Samarinda (ANTARA Kaltim) - Dua atlet panjat tebing Kalimantan Timur terdepak dari sekuad atlet pelatnas Indonesia untuk Asian Games 2018, berdasarkan hasil evaluasi PP FPTI dan Satlak Prima yang menerapkan program promosi dan degradasi untuk atlet pelatnas.

Wakil Ketua FPTI Kaltim, Ahmad Subhan di Samarinda, Selasa mengatakan kedua atlet Angga Cahya dan Novi Cahya Wardani, keduanya merupakan atlet panjat tebing di nomer boulder.

Mereka kalah bersaing dengan atlet yang lain saat melakoni pelatnas di Yogyakarta dan Try Out ke sejumlah daerah termasuk Luar Negeri, penilaian dari Pengurus Pusat ini didasari berbagai aspek mulai dari teknik, fisik dan juga kedisiplinan.

Terlemparnya dua atlet tersebut, dikatakan Subhan saat ini Kaltim hanya menyisakan satu orang atlet di pelatnas yakni Pangeran Sapto Siburian.

Sementara itu Sekretaris FPTI Kaltim, Ahmad Juanda membenarkan pencoretan dua atlet Kaltim tersebut dari pelatnas.

"Kami sudah menerima surat resmi dari PP FPTI, dan keduanya saat ini sudah pulang ke Balikpapan, Kalimantan Timur," jelasnya.

Menurut Juanda, sebenarnya dua atlet Kaltim tersebut punya potensi besar untuk masuk dalam skuad inti pelatnas.

Hal ini didasari oleh prestasi keduanya di ajang nasional, bahkan pada saat PON 2016 di Jawa Barat, baik Angga Cahya maupun Novi Cahya Wardani merupakan peraih emas untuk nomor boulder putri dan boulder campuran.

"Semoga hal ini bisa menjadi cambuk bagi atlet yang lain, untuk serius menjalani pelatnas ketika mempunyai kesempatan," katanya.

Juanda menambahkan bahwa untuk atlet Kaltim yang masih bertahan di pelatnas yakni Pangeran Sapto Siburian, masih tetap mendapat pantuan dari tim pelatih pengorov FPTI Kaltim.

"Saat ini dia masih tergabung dengan 20 atlet pelatnas yang lain di Yogyakarta, kami berharap Sapto tetap fokus menjalani latihan, dan akhirnya bisa menempati posisi tim inti di Asian Games 2018 mendatang," jelas Juanda. (*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017