Samarinda (ANTARA Kaltim) - Kelangkaan garam pada sejumlah daerah juga berimbas di wilayah Samarinda, Kalimantan Timur sehingga menyebabkan terjadi kenaikan harga di pasaran hingga 20 persen.

Menurut Hasnah, pedagang di kios Pasar Segiri Grosir, Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu, garam dengan satuan per pak isi 25 bungkus yang biasanya dijual dengan harga 18 ribu telah naik menjadi Rp 20 ribu.

Sedangkan bila dijual eceran per bungkus biasanya Rp1.000 menjadi Rp1.200.

Harga garam curah yang biasanya per karung isi satuan 50 pak Rp120 ribu naik menjadi Rp150 ribu.

"Rata-rata kenaikan hingga 20 persen, sebenarnya tidak ada masalah bagi kami dengan kenaikan itu, asalkan stok barangnya masih ada," katanya lagi.

Menurut Hasnah, hampir semua produk garam yang dijual di pasaran tradisional Samarinda didatangkan dari Pulau Jawa.

"Makanya ketika di Jawa ada kelangkaan garam, pastinya di sini juga langka, tapi untungnya harganya masih terjangkau di pasaran," ujarnya lagi.

Sukamto salah satu penyalur garam di Pasar Segiri Grosir, Samarinda mengakui bahwa pengiriman garam di Samarinda memang mulai mengalami penurunan.

Akibatnya, kata dia, distribusi ke sejumlah pedagang pun terbatas, tidak seperti kondisi normal.

"Biasanya satu kios kami stok sampai 100 karung, tapi saat ini hanya dikasih 50 karung, supaya merata ke semua pedagang," katanya pula. (*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017