Penajam (ANTARA Kaltim) - Sejumlah peralatan dan perlengkapan pemadam kebakaran Pos Pemadam Kebakaran Kecamatan Waru Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, sudah tidak layak digunakan, kata anggota Pos Pemadam Kebakaran Kecamatan Waru, Supriadi.

"Mobil pemadam kebakaran yang ada di Pos Waru kondisinya sudah tidak layak digunakan dan sering rusak," ujar Supriadi ketika ditemui di Penajam, Jumat.

Mobil pemadam kebakaran tersebut memerlukan peremajaan dan perawatan sehingga dalam penanganan bencana kebakaran dapat dilakukan dengan maksimal.

"Mobil damkar itu sering rusak bahkan mogok saat hendak dioperasikan, jadi butuh perawatan dan peremajaan agar bisa dioperasikan secara maksimal," ujar Supriadi.

Selain itu, menurut dia, selang yang digunakan untuk melakukan pemadaman kebakaran yang ada juga sudah rapuh dan tidak layak digunakan lagi.

Supriadi menyatakan, peremajaan mobil pemadam kebakaran dan mengganti selang yang digunakan untuk pemadaman kebakaran itu mendesak direalisasikan agar penanggulangan kebakaran dapat dilakukan secara maksimal.

"Peralatan dan perlengkapan pemadam kebakaran yang sudah tidak layak pakai itu membahayakan petugas di lapangan," kata anggota yang sudah berdinas lebih kurang 12 tahun di Pos Pemadam Kebakaran Waru tersebut.

Supriadi menyatakan, risiko kecelakaan petugas saat melakukan pemadaman kebakaran sangat besar karena peralatan dan perlengkapan pemadam kebakaran yang digunakan sudah tidak aman (safety).

Untuk rencana tersebut, Posko Pemadam Kebakaran Kecamatan Waru sudah menyampaikan ke Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Penajam Paser Utara, namun hingga kini belum mendapatkan respon positif.

"Sebelum terbentuknya Dinas Pemadam Kebakaran, kami sudah ajukan permohonan itu tapi hanya mendapat jawaban tidak ada anggaran untuk perawatan dan perbaikan kendaraan maupun penggantian peralatan pemadam," ungkap Supriadi.

"Kalaupun mendapat peralatan dan perlengkapan pemadam kebakaran di bawah standar hanya tiga hingga empat kali digunakan peralatan dan perlengkapan pemadam kebakaran itu sudah rusak," katanya. (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017