Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pengprov Persatuan Bisbol dan Sofbol Seluruh Indonesia (Perbasasi) Kalimantan Timur merasa sulit untuk menggelar pra-Porprov untuk cabang olahraga bisbol karena minimnya sebaran atlet yang ada di kabupaten/kota di Kaltim.
Ketua harian Perbasasi Kaltim Firmanuddin di Samarinda, Rabu, mengatakan, dari 10 kabupaten/kota se-Kaltim, mungkin hanya tiga daerah saja yakni Samarinda, Balikpapan dan Kutai Timur yang punya atlet bisbol.
Sementara untuk melaksanakan praporprov tersebut, lanjut Firman, sesuai aturan yang diterapkan KONI Kaltim minimal harus diikuti oleh empat kabupaten/kota sebagai pesertanya.
"Kalau untuk sofbol tidak ada masalah, karena meski dominasi atlet ada di Samarinda, namun di daerah lain juga memiliki atlet yang cukup karena rata-rata di daerah sudah punya klub sofbol," terang Firman.
Ia menegaskan akan membawa persoalan ini dalam rakerda pengprov Perbasasi Kaltim yang rencananya akan diselenggarakan seusai Lebaran.
"Jadi memang untuk bisbol ini atletnya masih minim dan tidak semua daerah itu ada, Kutim masih sebagian. Begitu pula dengan Samarinda dan Kukar. Nah, ini belum bisa dikatakan ikut praporprov. Makanya nanti di Raker ini akan didalami apa permasalahannya serta kesulitan dari masing-masing daerah untuk dicari solusi terbaiknya," ucap Firman.
Menurut Firman, rakerda diagendakan di Balikpapan dengan mengundang seluruh pengcab kabupaten/kota.
"Agenda utama Rakerda nanti yaitu persiapan pra-Porprov, dan mungkin juga dengan Porprov 2018 di Kutim," katanya.
Ia berharap nantinya rakerda tersebut dihadiri seluruh daerah, karena nantinya masing-masing daerah diminta untuk memaparkan kendala dalam pembinaan atlet.
"Karena sesuai dengan aturan Pra-Porprov itu minimal diikuti 4 daerah dan bisa saja kami membuat regulasi misalnya minat daerah itu lebih besar, dengan menggunakan subsidi silang misalnya atlet bermain di Samarinda atau Bontang. Artinya saling mengisi satu sama lain, ya bagaimana menyiasatinya," ungkapnya.
Selain itu pihaknya juga akan membahas soal tempat pelaksanaan Praporprov. Sebab Kutai Timur selaku tuan rumah, sejauh ini tak memiliki lapangan sofbol dan bisbol yang reseprentatif.
Ia menuturkan ada wacana memindahkan tuan rumah pra-Porprov sofbol dan bisbol di lapangan Samarinda, namun pelaksanaannya harus dilakukan lebih awal.
"Dari tuan rumah itu sebelumnya sudah pernah minta, Praporprov di Samarinda, tapi pelaksanaannya harus lebih awal. Nah, ini juga nanti yang akan dibicarakan dalam rakerda suapaya daerah itu tahu, apa yang menjadi alasan tuan rumah," jelasnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
Ketua harian Perbasasi Kaltim Firmanuddin di Samarinda, Rabu, mengatakan, dari 10 kabupaten/kota se-Kaltim, mungkin hanya tiga daerah saja yakni Samarinda, Balikpapan dan Kutai Timur yang punya atlet bisbol.
Sementara untuk melaksanakan praporprov tersebut, lanjut Firman, sesuai aturan yang diterapkan KONI Kaltim minimal harus diikuti oleh empat kabupaten/kota sebagai pesertanya.
"Kalau untuk sofbol tidak ada masalah, karena meski dominasi atlet ada di Samarinda, namun di daerah lain juga memiliki atlet yang cukup karena rata-rata di daerah sudah punya klub sofbol," terang Firman.
Ia menegaskan akan membawa persoalan ini dalam rakerda pengprov Perbasasi Kaltim yang rencananya akan diselenggarakan seusai Lebaran.
"Jadi memang untuk bisbol ini atletnya masih minim dan tidak semua daerah itu ada, Kutim masih sebagian. Begitu pula dengan Samarinda dan Kukar. Nah, ini belum bisa dikatakan ikut praporprov. Makanya nanti di Raker ini akan didalami apa permasalahannya serta kesulitan dari masing-masing daerah untuk dicari solusi terbaiknya," ucap Firman.
Menurut Firman, rakerda diagendakan di Balikpapan dengan mengundang seluruh pengcab kabupaten/kota.
"Agenda utama Rakerda nanti yaitu persiapan pra-Porprov, dan mungkin juga dengan Porprov 2018 di Kutim," katanya.
Ia berharap nantinya rakerda tersebut dihadiri seluruh daerah, karena nantinya masing-masing daerah diminta untuk memaparkan kendala dalam pembinaan atlet.
"Karena sesuai dengan aturan Pra-Porprov itu minimal diikuti 4 daerah dan bisa saja kami membuat regulasi misalnya minat daerah itu lebih besar, dengan menggunakan subsidi silang misalnya atlet bermain di Samarinda atau Bontang. Artinya saling mengisi satu sama lain, ya bagaimana menyiasatinya," ungkapnya.
Selain itu pihaknya juga akan membahas soal tempat pelaksanaan Praporprov. Sebab Kutai Timur selaku tuan rumah, sejauh ini tak memiliki lapangan sofbol dan bisbol yang reseprentatif.
Ia menuturkan ada wacana memindahkan tuan rumah pra-Porprov sofbol dan bisbol di lapangan Samarinda, namun pelaksanaannya harus dilakukan lebih awal.
"Dari tuan rumah itu sebelumnya sudah pernah minta, Praporprov di Samarinda, tapi pelaksanaannya harus lebih awal. Nah, ini juga nanti yang akan dibicarakan dalam rakerda suapaya daerah itu tahu, apa yang menjadi alasan tuan rumah," jelasnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017