Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Pelatih Persiba Balikpapan Milomir Seslija menegaskan pertandingan melawan Borneo FC pada lanjutan kompetisi Liga 1 di Stadion Parikesit Balikpapan, Sabtu (3/6), akan menjadi momentum kebangkitan timnya, setelah tujuh kali menderita kekalahan.

"Jadi, ini kesempatan bagi para pemain muda untuk menampilkan diri, memberikan yang terbaik di depan suporter," kata Milomir Seslija di Balikpapan, Jumat.

Sebelumnya Persiba harus menjalani partai kandang di Stadion Gajayana Malang, Jawa Timur, karena Stadion Parikesit milik Pertamina akan dibongkar, sementara pembangunan Stadion Batakan sebagai penggantinya belum selesai.

Bermain di Malang yang jauh dari suporter membuat tim berjuluk Beruang Madu tidak beruntung dan hingga menyelesaikan delapan laga baru mendapatkan satu poin hasil bermain imbang di Gresik, sehingga Persiba terpuruk di dasar klasemen.

"Walaupun bermain di depan penonton sendiri itu juga tidak mudah bagi para pemain muda ini. Saya harapkan mereka semakin bersemangat, semakin termotivasi, dan pada gilirannya nanti bisa main lepas dan main cerdik," ucap pelatih dari Bosnia yang akrab disapa Milo.

Pada laga lawan Borneo FC, tuan rumah Persiba dipastikan tidak bisa menampilkan bek kanan Alfath Fathier dan stopper Ardi Januar akibat akumulasi kartu kuning.

Namun, penggantinya justru para pemain kaya pengalaman, yakni Iqbal Samad, Absor Fauzi, plus pemain muda lainnya seperti Robi Kriswanto, Teddy Hasanudin, atau Rofanda Varia.

Penyerang kedua asal Irak Almar Almubaraki belum bisa diharapkan, karena masih belum pulih dari cedera otot hamstring.

Menurut Wildan, fisioterapis Persiba, Almar bisa saja bermain, tetapi tidak boleh lebih dari 20 menit, karena lebih dari itu dikhawatirkan cederanya akan kambuh kembali.

Pada kesempatan terpisah, pelatih Borneo FC Dragan Djukanovic menyatakan, timnya mewaspadai semangat tim lawan yang kini kembali ke rumahnya sendiri.

Penampilan perdana di depan suporter dipastikan akan memacu semangat Persiba bermain maksimal untuk meraih tiga poin.

"Walaupun `derby` tetaplah `derby` (laga mempertemukan sesama tim Kaltim, red), tidak akan pernah mudah bagi kedua tim bermain di bawah suasana persaingan dan gengsi yang sangat ketat," kata Dragan. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017