Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Minimnya persiapan dan kurangnya intensitas mengikuti kejuaraan menjadi penyebab menurunnya prestasi atlet tarung derajat Kalimantan Timur, terutama pada Pekan Olahraga Nasional 2016 di Jawa Barat, kata pelatih tarung derajat Asep Gunepi.

Ditemui di Samarinda, Selasa, Asep Gunepi mengatakan, sejak tarung derajat ditetapkan menjadi cabang olahraga resmi yang dipertandingkan pada PON 2008, prestasi atlet Kaltim tidak pernah gagal meraih medali emas.

Namun, pada saat PON 2016 di Jawa Barat, tim tarung derajat Kaltim hanya bisa membawa pulang satu medali perunggu.

"Harus kita akui menjelang PON 2016, atlet kita memang jarang mengikuti sejumlah kejuaraan, selain kejurnas resmi. Mungkin itu menjadi kendala bagi atlet untuk mengukur kekuatan para pesaingnya," katanya.

Ia mencontohkan saat ini belum ada agenda kejuaraan resmi yang diselenggarakan Pengprov Keluarga Olahraga Tarung Derajat (Kodrat) Kaltim usai dari perhetalan PON 2016.

"Bahkan, kami belum bisa memastikan pelaksanaan prakualifikasi Pekan Olahraga Provinsi pada tahun ini," katanya.

Asep mengatakan, pengurus Kodrat Kaltim masih harus membahas rangkaian agenda kejuaraan dalam rapat kerja daerah usai lebaran.

"Untuk pra-porprov belum tahu kapan dan di mana tempatnya, karena kita belum ada rakerda. Kami sudah bicarakan ini dengan pengurus Kodrat Kaltim, semoga setelah lebaran bisa digelar rakerda," ujarnya

Belum adanya agenda kejuaraan, lanjut Asep, tidak terlalu mengganggu persiapan atlet tarung derajat dari kabupaten/kota, karena mereka tetap berlatih di pengcabnya masing-masing.

Untuk sementara ini, para pelatih hanya sibuk mempersiapkan atlet junior untuk Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) di Semarang, Jawa Tengah, pada September 2017.

"Kita sementara fokus di persiapan Popnas. Rata-rata atlet yang turun nanti usianya di bawah 17 tahun dan berasal dari SKOI Kaltim. Tapi, kita terus memantau atlet senior yang berlatih di daerahnya masing-masing untuk persiapan pra-Porprov," imbuh Asep.(*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017