Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur mengejar kekurangan realisasi investasi triwulan I dapat tercapai pada triwulan II, sehingga pada semester pertama 2017 paling tidak mampu merealisasikan 50 persen dari target sebesar Rp34,97 triliun.

"Pada triwulan I 2017 kami baru merealisasikan investasi 20,53 persen, padahal idealnya tiap triwulan rata-rata terealisasi 25 persen agar di akhir tahun genap 100 persen," ujar Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kaltim Diddy Rusdiansyah di Samarinda, Kamis.

Untuk dapat mencapai rata-rata 25 persen per triwulan, pihaknya melakukan evaluasi secara berkala untuk mengetahui masalah apa yang muncul atau mencari penyebab mengapa targetnya belum tercapai.

"Termasuk mencari celah mengenai kemungkinan adanya peluang menambah realisasi triwulan berjalan, guna mencukupi kekurangan realisasi di triwulan sebelumnya," ujarnya.

Sebenarnya, lanjut Diddy, pada triwulan I 2017 tercatat rencana investasi masuk Kaltim sebesar Rp8,94 triliun, namun yang berhasil direalisasikan baru senilai Rp7,19 triliun atau 20,53 persen.

"Salah satu hasil evaluasi kami, mengapa dari rencana Rp8,94 triliun baru terealisasi Rp7,19 triliun? Ternyata masih banyak perusahaan yang belum menyampaikan laporan hasil penanaman modalnya, sehingga masih banyak realisasi investasi yang belum terdata. Jadi, ini hanya masalah pelaporan yang lambat," ucapnya.

Secara umum hingga akhir 2017, pihaknya menargetkan investasi yang masuk ke Kaltim senilai Rp34,97 triliun.

Target sebesar itu diproyeksikan diperoleh dari investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) senilai Rp12,24 triliun, kemudian proyeksi dari kontribusi Penanaman Modal Asing (PMA) dengan nilai Rp22,73 triliun.

Sedangkan realisasi pada triwulan I 2017 yang baru 20,53 persen atau senilai Rp7,19 triliun tersebut, berasal dari investasi PMDN Rp3,19 triliun dan PMA senilai 300,16 juta dolar AS atau setara dengan Rp3,99 triliun.

Proyek PMDN tersebar di semua kabupaten/kota di Kaltim dengan 14 proyek dan berhasil merekrut 747 tenaga kerja Indonesia serta 1 tenaga kerja asing.

"Sedangkan proyek PMA juga tersebar di semua daerah dengan 15 proyek dan berhasil merekrut 1.967 tenaga kerja Indonesia serta 25 tenaga kerja asing," ucap Diddy. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017