Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Stok bahan pangan di Provinsi Kalimantan Timur menjelang Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri dipastikan aman, bahkan masih mampu untuk mencukupi kebutuhan konsumsi masyarakat hingga 3,5 bulan ke depan.

"Stok beras misalnya, jumlahnya mencapai 114 ton yang tersebar di kabupaten/kota, sehingga mampu mencukupi kebutuhan masyarakat hingga tiga bulan ke depan," ujar Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Kaltim Ibrahim di Samarinda, Rabu.

Selain stok sebanyak itu, lanjut Ibrahim yang didampingi Kabid Ketersediaan dan Distribusi Pangan Agustinus Heriyanto, masih ada ketersediaan di Bulog, sehingga jaminan terhadap stok beras tidak perlu dikhawatirkan.

Menurut ia, stok di Bulog akan digunakan untuk berbagai kebutuhan, di antaranya untuk program beras sejahtera (rastra), termasuk untuk operasi pasar apabila terjadi gejolak harga di pasar.

Jika harga beras di pasar naik, maka operasi pasar dilakukan untuk menstabilkan harga.

Selain stok tersebut, Distan bersama distributor juga menjalin koordinasi dalam memasok beras dari luar daerah, baik dari Pulau Jawa maupun Sulawesi, karena petani Kaltim belum mampu melayani 100 persen kebutuhan beras.

Terkait dengan distribusi beras secara berkala untuk kebutuhan bulan-bulan berikutnya, Ibrahim berharap tidak terjadi perubahan cuaca ekstrem agar tidak ada masalah di sisi distribusi kebutuhan dari luar daerah.

"Meskipun produksi pertanian lokal masih terbatas, namun kekurangannya dipasok dari daerah lain, sehingga stoknya tetap aman baik untuk memenuhi hingga lebaran, bahkan setelah lebaran pun masih cukup. Kemudian pengiriman juga terus dilakukan secara berkala," ujarnya.

Sedangkan untuk ketersediaan daging sapi, dari hasil koordinasi dengan pihak terkait juga masih aman dengan stok mencapai 3.147 ton, sehingga masih cukup untuk kebutuhan hingga tiga bulan ke depan.

Sementara untuk kebutuhan bahan pokok lainnya seperti jagung, kedelai, telur, daging ayam ras juga cukup untuk tiga bulan ke depan, sehingga warga diminta tenang dan tidak melakukan aksi borong agar harganya tidak melonjak. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017