Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur menyatakan masih menemukan uang palsu yang beredar terutama dalam pecahan nominal besar, sehingga masyarakat diminta segera melaporkan jika menemukannya agar lebih cepat diusut.

"Berdasarkan data hingga akhir April 2017, terdapat 60 bilyet (lembar) uang palsu yang ditemukan atas laporan perbankan maupun dalam penghitungan setoran bank," ujar Kepala BI KPw Provinsi Kaltim Muhammad Nur di Samarinda, Rabu.

Ke-60 bilyet uang palsu tersebut terdiri dari 49 bilyet pecahan Rp100 ribu dan 11 bilyet pecahan Rp50 ribu.

"Kondisi tersebut tidak menutup kemungkinan masih adanya uang palsu lain yang beredar di masyarakat. Kepada masyarakat diminta ketika bertransaksi agar berhati-hati dan memperhatikan keaslian uang dengan cara dilihat seksama, diraba, dan diterawang," katanya.

Jika warga melihat adanya transaksi menggunakan uang palsu, atau mendapat uang palsu, ia minta segera melaporkan kepada kepolisian terdekat atau ke BI, karena jika ada laporan yang cepat, maka tindakan hukum juga bisa lebih cepat dilakukan.

Ia juga mengatakan peredaran uang palsu selalu ditemukan setiap tahun, sehingga siapapun diminta waspada, karena pelaku memiliki banyak strategi dalam mengedarkannya.

Pada 2014, lanjut Nur pihaknya menemukan 641 bilyet peredaran uang palsu dengan rincian 519 lembar pecahan Rp100 ribu, 103 lembar pecahan Rp50 ribu, 16 lembar pecahan Rp20 ribu, dan tiga lembar pecahan Rp10 ribu.

Kemudian pada 2015 pihaknya menemukan uang palsu dengan jumlah lebih banyak yang mencapai 828 lembar dengan rincian pecahan Rp100 ribu sebanyak 518 bilyet, pecahan Rp50 ribu 262 bilyet, pecahan Rp20 ribu 43 lembar, pecahan Rp10 ribu dua lembar, dan pecahan Rp5 ribu ditemukan satu lembar.

Selanjutnya tahun 2016 pihaknya menemukan 743 lembar uang palsu yang beredar, dengan rincian 851 lembar pecahan Rp100 ribu, 154 lembar pecahan Rp50 ribu, lima lembar pecahan Rp20 ribu, dan pecahan Rp10 ribu, Rp5 ribu, Rp2 ribu, masing-masing satu lembar.

"Meski ada indikasi penemuan yang menurun karena hanya 60 bilyet uang palsu yang ditemukan pada Januari - April 2017, namun masyarakat dan perbankan harus tetap waspada. Segera lapor jika ada pengedaran uang palsu agar jenis kejahatan ini segera ditangani," tutur Nur.(*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017