Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pertina Kalimantan Timur akan mempelajari kegagalan para petinju Kaltim di ajang PON 2016, Jawa Barat, sebagai upaya untuk meraih prestasi emas pada pelaksanaan PON 2020 di Papua.
Ketua Pertina Kaltim, Nasir Balfas, di Samarinda, Senin, mengatakan, secara materi petinju yang disiapkan di ajang PON 2016 Jawa Barat, tidak kalah bagusn jika dibandingkan PON 2012 Riau yang sukses menyabet dua emas.
Buktinya saat pra-PON, petinju Kaltim yang masuk dalam zona persaingan berat masih bisa meloloskan lebih dari enam petinju di ajang PON 2016.
Tapi, sayangnya pada saat pelaksaaan PON, tim Kaltim gagal memenuhi target medali emas, dan harus puas dengan medali perunggu.
"PON 2016 kemarin merupakan cambuk keras buat kami, sehingga untuk mengantisipasi kejadian serupa kami akan mulai mempersiapkan langkah dan strategi. Salah satunya dengan pembinaan atlet yang terprogram dengan baik, terpenting ketika mencapai prestasi jangan terlalu jumawa karena kedepannya kita tidak tahu apa yang terjadi," kata Nasir usai terpilih lagi sebagai ketua Pertina Kaltim periode 2017-2021.
Ia menjelaskan sebagai langkah awal, pihaknya akan melakukan pembentukan kepengurusan dengan menekankan pada prinsip ingin bekerja dan perduli dengan prestasi tinju kedepannya.
"Kami akan memilih pengurus yang benar-benar mau bekerja, tidak hanya numpang nama saja. Karena ini untuk prestasi tinju kedepan dan untuk lebih memaksimalkan pembinaan kami akan turun langsung mencari bapak angkat tanpa harus menunggu dari pemerintah, supaya berjalan dengan maksimal," paparnya.
Selain itu, lanjut Nasir dalam waktu dekat pihaknya akan menggelar kejuaraan daerah (kejurda) dua pekan setelah lebaran di Kukar, sekaligus menggelar rapat kerja daerah (rakerda).
"Kejurda ini sekaligus seleksi dalam menentukan atlet yang akan mewakili Kaltim dia ajang kejurnas di Kupang, akhir Juli nanti. Pada ajang itu kami akan turun di full class, kalau elite 16 nomor sedangkan junior hanya 14 kelas saja," terangnya.
Ia menambahkan, setelah kepengurusannya terbentuk pihaknya akan langsung turun ke daerah untuk meminta kepada mereka terus melakukan pembinaan atlet secara intens dan mempersiapkan atlet-atlet terbaiknya.
"Karena, atlet yang dibina pengprov itu bersal dari daerah. Sehingga, daerah menjadi ujung tombak dalam mencetak atlet-atlet handal nantinya," pungkasnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
Ketua Pertina Kaltim, Nasir Balfas, di Samarinda, Senin, mengatakan, secara materi petinju yang disiapkan di ajang PON 2016 Jawa Barat, tidak kalah bagusn jika dibandingkan PON 2012 Riau yang sukses menyabet dua emas.
Buktinya saat pra-PON, petinju Kaltim yang masuk dalam zona persaingan berat masih bisa meloloskan lebih dari enam petinju di ajang PON 2016.
Tapi, sayangnya pada saat pelaksaaan PON, tim Kaltim gagal memenuhi target medali emas, dan harus puas dengan medali perunggu.
"PON 2016 kemarin merupakan cambuk keras buat kami, sehingga untuk mengantisipasi kejadian serupa kami akan mulai mempersiapkan langkah dan strategi. Salah satunya dengan pembinaan atlet yang terprogram dengan baik, terpenting ketika mencapai prestasi jangan terlalu jumawa karena kedepannya kita tidak tahu apa yang terjadi," kata Nasir usai terpilih lagi sebagai ketua Pertina Kaltim periode 2017-2021.
Ia menjelaskan sebagai langkah awal, pihaknya akan melakukan pembentukan kepengurusan dengan menekankan pada prinsip ingin bekerja dan perduli dengan prestasi tinju kedepannya.
"Kami akan memilih pengurus yang benar-benar mau bekerja, tidak hanya numpang nama saja. Karena ini untuk prestasi tinju kedepan dan untuk lebih memaksimalkan pembinaan kami akan turun langsung mencari bapak angkat tanpa harus menunggu dari pemerintah, supaya berjalan dengan maksimal," paparnya.
Selain itu, lanjut Nasir dalam waktu dekat pihaknya akan menggelar kejuaraan daerah (kejurda) dua pekan setelah lebaran di Kukar, sekaligus menggelar rapat kerja daerah (rakerda).
"Kejurda ini sekaligus seleksi dalam menentukan atlet yang akan mewakili Kaltim dia ajang kejurnas di Kupang, akhir Juli nanti. Pada ajang itu kami akan turun di full class, kalau elite 16 nomor sedangkan junior hanya 14 kelas saja," terangnya.
Ia menambahkan, setelah kepengurusannya terbentuk pihaknya akan langsung turun ke daerah untuk meminta kepada mereka terus melakukan pembinaan atlet secara intens dan mempersiapkan atlet-atlet terbaiknya.
"Karena, atlet yang dibina pengprov itu bersal dari daerah. Sehingga, daerah menjadi ujung tombak dalam mencetak atlet-atlet handal nantinya," pungkasnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017