Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Seorang balita di Desa Jantur Selatan, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, dilaporkan meninggal diduga menjadi salah satu korban keracunan massal.

Informasi yang berhasil dihimpun hingga Kamis sore menyebutkan, sebanyak 67 warga di dua desa yakni, Desa Jantur Selatan dan Desa Jantur Baru di Kecamatan Muara Muntai, Kabupaten Kutai Kartanegara, sempat dilarikan ke puskesmas pembantu dan puskesmas setempat akibat mengalami muntah dan buang air besar setelah menyantap nasi bungkus pada kegiatan Isra Mi`raj di Desa Jantur, pada Selasa malam (25/4).

"Anak bernama Fahri berusia (5) warga Desa Jantur Selatan itu meninggal setelah mengalami muntah dan buang air besar tanpa henti, seperti yang dialami warga lainnya. Tapi, belum bisa dipastikan apakah anak itu meninggal akibat keracunan makanan setelah menyantap nasi bungkus yang dibagikan saat kegiatan Isra Mi`raj, pada Selasa malam (25/4)," kata Kepala Desa Muara Muntai Ulu, Sopan Sopian.

Walaupun tidak ada warganya yang menjadi korban, namun Desa Muara Muntai Ulu kata Sopan Sopian, merupakan desa terdekat dari Desa Jantur Selatan dan Jantur Baru yang menjadi lokasi terjadinya keracunan massal.

Keracunan massal yang menyebabkan 67 orang sempat dilarikan ke puskesmas dan puskesmas pembantu setempat dan satu anak meninggal itu lanjut Sopan Sopian, terjadi setelah warga menyantap nasi bungkus pada kegiatan Israj Mi`raj.

Nasi bungkus tersebut tambah ia, dibuat secara bersama-sama oleh warga setempat, kemudian dibagikan saat pelaksanaan Isra Miraj.

"Nasi bungkus yang berisi ikan gabus dan mie itu dibagikan saat kegiatan Isra Mi`raj kemudian sisanya, dibawa pulang oleh warga dan dimakan pada Rabu pagi (26/4). Pada malam itu (Selasa) sebagian warga ada yang mulai muntah dan buang air besar tetapi yang terbanyak pada Rabu pagi (26/4). Kami menduga, keracunan disebabkan bumbu yang sudah kadaluarsa," terang Sopan Sopian.

Sementara itu, Kepala Urusan Sub Bagian Humas Polres Kutai Kartanegara Inspektur Polisi Satu Sabar membenarkan, meninggalnya seorang anak berusia lima tahun diduga sebagai korban keracunan massal di Desa Jantur Selatan Kecamatan Muara Muntai.

"Penyebab meninggalnya belum bisa dipastikan sebab masih perlu dilakukan pemeriksaan dan uji laboratorium," kata Sabar.

Keracunan masal itu lanjut Sabar, menyebabkan 67 orang sempat dilarikan ke puskesmas setempat, 28 warga diantaranya mendapat perawatan intensif di Puskesmas Muara Muntai dan empat orang dirujuk ke RSUD Dayaku Raja Kecamatan Konta Bangun sementara 34 warga hanya mendapat rawat jalan.

"Penyebab pasti keracunan massal itu belum bisa dipastikan tetapi untuk kepentingan penyelidikan, sampel nasi bungkus dan muntah korban sudah diamankan untuk diperiksa di laboratorium," terang Sabar.

Polsek Muara Muntai tambah ia, telah mengerahkan seluruh personel untuk membantu warga dan tenaga medis di Desa Jantur Selatan dan Puskesmas Muara Muntai.

"Personel dibagi dua. Ada yang membantu warga di Desa Jantur sementara sebagain personel membantu tenaga medis di Puskesmas Muara Muntai," ujar Sabar.

Pada penanganan keracunan massal itu kata Sabar, masing-masing lima dokter spesialis dan dokter umum ditambah 15 perawat dari RSUD Kota Bangun yang dibantu tujuh perawat dari Puskesmas Kecamatan Muara Mintai dikerahkan untuk membantu warga yang keracunan.

"Tim medis termasuk lima dokter spesialis dan lima dokter umum sudah dikerahkan untuk membantu warga yang menjadi korban keracunan," jelas Sabar.(*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017