Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Provinsi Kalimantan Timur pada periode Januari - Februari 2017 sebanyak 731 orang yang berasal dari berbagai negara, seperti Malaysia, Singapura, Australia, dan berbagai negara dari Eropa.

"Jumlah kunjungan wisman ke Kaltim pada Februari 2017 tercatat 322 orang atau berkurang 87 kunjungan ketimbang bulan sebelumnya," ujar Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kaltim Muhammad Habibullah di Samarinda, Rabu.

Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi Februari 2016, maka tingkat penurunannya cukup tinggi yang mencapai 828 orang, karena pada Februari tahun lalu jumlah kunjungan wisman ke Kaltim mencapai 1.150 orang.

Secara kumulatif, lanjutnya, periode Januari 2016 hingga Februari 2017, wisman yang masuk ke Kaltim mencapai 11.726 orang, dengan tingkat kunjungan terbanyak pada Agustus 2016 yang sebanyak 2.502 pengunjung.

"Kunjungan kedua terbanyak terjadi pada Juli 2016 dengan jumlah 1.675 wisman, sedangkan tingkat kunjungan terkecil terjadi pada Februari 2017 yang hanya 322 wisman," ujarnya.

Jika kunjungan dilihat menurut asal negara pada Januari 2016 - Februari 2017, maka wisman yang berkunjung ke Kaltim terbanyak berasal dari China, Malaysia, tim dari beberapa negara, Singapura, dan Australia yang secara keseluruhan mencapai 74,91 persen.

Rinciannya adalah dari China sebanyak 3.942 orang, Malaysia 1.790 orang, gabungan tim atau wisman dari beberapa negara sebanyak 1.740 orang, Singapura 851 orang, dari Australia 461 orang, serta dari beberapa negara lain sebanyak 2.942 orang.

Dihubungi terpisah terkait penurunan kunjungan wisman, Kepala Dinas Pariwisata Kaltim Syafruddin Pernyata menjelaskan pada Februari yang selain hanya memiliki 28 hari juga karena bukan hari libur, sementara pada Januari ada libur panjang sehingga wistawannya lebih banyak.

Sebenarnya, objek wisata di Kaltim banyak yang menarik untuk dikunjungi, namun kondisi akses yang belum memadai mengakibatkan kunjungan wisman juga belum signifikan.

Untuk itu, ia berharap Bandara Samarinda Baru dan Bandara Maratua di Kabupaten Berau segera beroperasi, karena infrastruktur ini akan berpengaruh besar bagi upaya peningkatan wisatawan.

"Sebenarnya saya berharap bandara di Balikpapan yang menyandang predikat internasional bisa lebih banyak didarati penerbangan dari mancanegara, sehingga dibutuhkan siasat tersendiri, misalnya subsidi dari maskapai, Angkasa Pura, pemerintah daerah dan pusat untuk memancing wisman datang," ujar Syafruddin.(*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017