Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Sebanyak 104 aparatur sipil negara (ASN) berasal dari eleson III dan IV lingkup Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, mengikuti pelatihan internalisasi dan implementasi revolusi mental.

Pelatihan revolusi mental yang dibuka Sekretaris Provinsi Kaltim Rusmadi itu, dilaksanakan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) setempat.

"Revolusi mental sangat penting, karena kita ingin membangun manusia Indonesia yang berakhlak, berbudi pekerti, dan berperilaku baik. Bangsa kita harus pula tampil berwibawa karena memiliki peradaban yang unggul dan mulia," kata Rusmadi, pada pelatihan internalisasi dan implementasi revolusi mental di Aula Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Kaltim, di Samarinda, Rabu.

Revolusi mental menurut Rusmadi sudah menjadi suatu keharusan yang dilaksanakan secara berkesinambungan hingga menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Kepada para ASN Pemprov Kaltim yang mengikuti pelatihan revolusi mental, Rusmadi berharap semua semakin kokoh menjadi manusia Indonesia yang berkepribadian dan bisa menjadi pemimpin yang berwatak dan berbudi pekerti luhur, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki mental dan moral.

"Kami berharap, semua akan menjadi ASN yang memiliki totalitas karakter bangsa yang selau meningkat, kuat dan unggul serta bermartabat," ucap Rusmadi.

Tantangan utama para ASN lanjut Rusmadi adalah bagaimana mengimplementasikannya setelah selesai mengikuti pelatihan tersebut.

"Jika tidak bisa dibuat dan direalisasikan, maka berbagai pelatihan revolusi mental yang sudah dilaksanakan dan diikuti, tidak ada artinya. Bahkan bisa dianggap gagal karena tidak mampu melahirkan perubahan-perubahan," kata Rusmadi.

Sementara, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kaltim HM Yadi Robyan Noor menyebutkan paradigma yang dilakukan BPSDM dalam pendidikan dan pelatihan ke depan, bukan hanya rutinitas.

Aparatur sipil negara yang mengikuti pendidikan dan pelatihan revolusi mental itu, kata Yadi Robyan Noor karena kebutuhan, sehingga dalam implementasinya nanti para ASN bisa diberdayakan.

"Apapun pendidikannya, setelah selesai mengikuti pendidikan dan pelatihan ini, mereka bisa menjadi tenaga yang siap diberdayakan," tutur Yadi Robyan Noor.

Ke-104 ASN yang mengikuti pelatihan revolusi mental itu, merupakan lanjutan kegiatan sebelumnya yang jumlah keseluruhannya sudah mencapai 360 orang.

"Target kami, semua pejabat struktural bisa mengikuti pelatihan revolusi mental ini," kata Yadi Robyan Noor. (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017