Samarinda (ANTARA Kaltim) - Tim karate Kota Samarinda sukses mengumpulkan medali emas terbanyak sekaligus keluar sebagai juara umum Kejuaraan Provinsi Kalimantan Timur yang berlangsung di auditorium SMA Negeri 1 Samarinda, 3-5 Maret 2017.
Hingga akhir kejuaraan Minggu, tuan rumah Samarinda mengumpulkan 19 medali emas, 4 perak, dan 10 perunggu, unggul jauh dari peringkat kedua yang ditempati tim Kota Balikpapan dengan 8 emas, 12 perak dan 7 perunggu, disusul Kutai Kartanegara di tempat ketiga dengan 6 emas, 10 perak, dan 16 perunggu.
Sekretaris Pengprov Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Forki) Kaltim Joni Bahtiar mengatakan kejurprov dibagi tiga kategori usia, yaitu kadet, U-21, dan junior, yang mempertandingkan sebanyak 35 kelas.
Ada sembilan Kabupaten/Kota yang ambil bagian dalam kejuaraan tahunan tersebut dengan jumlah peserta sebanyak 151 atlet.
"Agenda kejurda telah selesai, namun kami masih melanjutkan agenda lainnya yakni rapat kerja seluruh pengurus cabang FORKI," katanya.
Ia menjelaskan agenda penting yang dibahas pada rakerda, yaitu mengenai teknis perpindahan atlet menghadapi agenda pra-Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) dan Porprov 2018.
"Untuk menghindari polemik persoalan perpindahan atlet, maka aturannya harus dibahas. Kalau dulu KONI Kaltim yang mengatur, sekarang aturannya Forki yang buat," katanya.
Ketua FORKI Samarinda Ade Sukma Yudhy mengapresiasi kerja keras seluruh atletnya sehingga sukses menyabet juara umum kejurprov.
"Kami memberikan apresiasi luar biasa kepada seluruh karateka dan pelatih, termasuk perguruan. Ternyata FORKI Samarinda bisa berbuat banyak di kejurda," katanya.
Ia mengatakan pencapaian prestasi tersebut membuat FORKI Samarinda optimistis menatap Pra-Porprov dan Porprov 2018 di Kutai Timur, karena yang berlaga di kejurprov adalah atlet junior.
"Ini modal yang penting untuk menatap Porprov 2018. Itu tinggal melanjutkan saja, tinggal satu level saja, untuk senior. Saya yakin dan optimistis FORKI Samarinda bisa menjadi juara di Porprov nanti," ungkap Ade Sukma. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
Hingga akhir kejuaraan Minggu, tuan rumah Samarinda mengumpulkan 19 medali emas, 4 perak, dan 10 perunggu, unggul jauh dari peringkat kedua yang ditempati tim Kota Balikpapan dengan 8 emas, 12 perak dan 7 perunggu, disusul Kutai Kartanegara di tempat ketiga dengan 6 emas, 10 perak, dan 16 perunggu.
Sekretaris Pengprov Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Forki) Kaltim Joni Bahtiar mengatakan kejurprov dibagi tiga kategori usia, yaitu kadet, U-21, dan junior, yang mempertandingkan sebanyak 35 kelas.
Ada sembilan Kabupaten/Kota yang ambil bagian dalam kejuaraan tahunan tersebut dengan jumlah peserta sebanyak 151 atlet.
"Agenda kejurda telah selesai, namun kami masih melanjutkan agenda lainnya yakni rapat kerja seluruh pengurus cabang FORKI," katanya.
Ia menjelaskan agenda penting yang dibahas pada rakerda, yaitu mengenai teknis perpindahan atlet menghadapi agenda pra-Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) dan Porprov 2018.
"Untuk menghindari polemik persoalan perpindahan atlet, maka aturannya harus dibahas. Kalau dulu KONI Kaltim yang mengatur, sekarang aturannya Forki yang buat," katanya.
Ketua FORKI Samarinda Ade Sukma Yudhy mengapresiasi kerja keras seluruh atletnya sehingga sukses menyabet juara umum kejurprov.
"Kami memberikan apresiasi luar biasa kepada seluruh karateka dan pelatih, termasuk perguruan. Ternyata FORKI Samarinda bisa berbuat banyak di kejurda," katanya.
Ia mengatakan pencapaian prestasi tersebut membuat FORKI Samarinda optimistis menatap Pra-Porprov dan Porprov 2018 di Kutai Timur, karena yang berlaga di kejurprov adalah atlet junior.
"Ini modal yang penting untuk menatap Porprov 2018. Itu tinggal melanjutkan saja, tinggal satu level saja, untuk senior. Saya yakin dan optimistis FORKI Samarinda bisa menjadi juara di Porprov nanti," ungkap Ade Sukma. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017