Samarinda (ANTARA Kaltim) - Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak menilai stabilitasi dan tercukupinya ketersediaan pangan, maka sejak Januari hingga Desember 2016 secara umum harga komoditas pangan cukup stabil dengan kenaikan rata-rata 5-8 persen.

"Periode Januari-Desember 2016 kenaikan komoditas pangan di Kaltim masih stabil dengan kenaikan kisaran 5-8 persen, kecuali harga daging sapi yang saat itu sempat tinggi," ujar Gubernur Awang Faroek Ishak ketika membuka Rapat Koordinasi Pangan se-Kaltim 2017 di Lamin Etam, Samarinda, Selasa.

Namun demikian, lanjutnya, saat ini harga daging sapi sudah turun dari kondisi sebelumnya. Kenaikan harga daging sapi yang tinggi karena faktor permintaan yang cukup banyak.

Sedangkan setelah pergantian tahun, atau di awal 2017 harga cabai rawit di Kaltim naik cukup tajam hingga mencapai Rp200 ribu per kilogram (kg).

Menurutnya, kosongnya cabai rawit menjadi penyebab utama kenaikan harga, karena pedagang akan menjual harga tinggi ketika permintaan banyak namun barang sedikit. Sedangkan saat ini harga cabai sudah turun menjadi Rp120 ribu per kg.

Sementara pada kondisi konsumsi, katanya, jumlah produksi padi pada 2016 sebanyak 305.182 ton. Jumlah ini masih kurang dari kebutuhan beras masyarakat Kaltim yang semuanya memerlukan sebanyak 400.012 ton.

Ia mengatakan kendala yang dihadapi oleh petani dalam meningkatkan produksi padi adalah keterbatasan penyediaan air untuk usaha tani, termasuk dampak perubahan iklim el-nino yang mengakibatkan produksi padi menurun.

"Masih rendahnya produksi padi inilah sehingga masih dilakukan impor. Namun, agar kita bisa ke luar dari impor pangan, maka harus bisa mencapai swasembada beras dan pangan dengan melakukan rehabilitasi jaringan irigasi, pembangunan pintu air, dan lainnya yang terkait pertanian," katanya.

Untuk itu, melalui rakor ini diharapkan membahas semua hal yang terkait dengan upaya peningkatan produksi pangan, sehingga ke depan Kaltim dapat mencapai cita-cita swasembada pangan baik dari beras maupun pangan lain.

Dalam rakor tersebut juga dilakukan penandatangan antara gubernur dan bupati/wali kota atau yang mewakili, terkait kerja sama sebagai perwujudan target kinerja 2017 yang meliputi target produksi padi, jagung, bawang merah, dan cabai.

Termasuk penandatangan mengenai target populasi sapi potong, target perkebunan, target perikanan budidaya, dan target peningkatan ekspor perikanan. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017