Samarinda (ANTARA Kaltim) - Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak  sangat serius membangun  Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK). Hal itu dibuktikan dengan pembangunan infrastrukur dan konektivitas telah dilakukan. Karena pembangunan kawasan industri sangat tergantung pada konektivitas infastruktur perhubungan.

"Kita telah membangun infrastruktur  di dalam kawasan, seperti jalan akses dan gedung. Begitu juga dengan pembebasan lahan seluas 512 hektar juga sudah dilakukan  dan kini sedang dalam proses sertifikasi oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN)," papar Awang Faroek Ishak dalam kunjungannya ke kantor Dewan Nasional KEK di Jl. Menteng Raya No. 21, Jakarta,beberapa waktu lalu.

Selain itu, fasilitas lainnya seperti  pembangunan instalasi listrik kapasitas 2x100MW dan  pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) kapasitas 200 liter/detik dengan APBD Provinsi TA 2017 juga akan segera dimulai.
"KEK MBTK di Kalimantan Timur sekarang sudah siap semua infrastrukturnya. Beberapa industri juga sudah mulai dibangun yang berbasiskan oleokimia, crude palm oil (CPO) dan juga batubara," kata Awang Faroek.

Terkait percepatan pembanguan dan pengembangan KEK MBTK, Gubernur meminta dukungan kepada Dewan Nasional KEK untuk membantu berkoordinasi dengan kementerian terkait supaya perizinan dipermudah, juga terkait pembangunan infrastruktur yang menjadi kewajiban pemerintah pusat.

"Kita sangat  memerlukan  dukungan pemerintah pusat yang berkaitan dengan pembangunan infrastruktur seperti pembangunan pelabuhan, tanki timbun serta berbagai fasilitas perizinan lain dari masing-masing kementerian terkait," harapnya.

Gubernur juga  melaporkan bahwa pihaknya bersama dengan PT Surya Ganda Manajemen Teknik Indonesia (SGMTI), anak perusahaan dari Black Space telah melakukan groundbreaking proyek pembangunan rel kereta api batu bara dari Maloy ke Tabang pada 1 Desember 2016 lalu. Rencananya pembangunan tahap I sepanjang 61 km akan selesai pada 2020, kemudian ditambah tahap II 13,5 km dan 125 km dan tahap terakhir sepanjang 311 km, seluruhnya 510.5 km dari KEK MBTK sampai ke Tabang.

Sementara itu, Sekretaris Dewan Nasional KEK Enoh Suharto Pranoto menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Kaltim Awang Faroek yang memiliki komitmen serius membangun KEK MBTK, hal itu bisa dibuktikan dengan telah dibangunnya beberapa fasilitas pendukungnya, namun yang terpenting agar masalah sertifikasi lahan kiranya segera diselesaikan, sebab itu sangat penting dibutuhkan para investor untuk berinvestasi di beberapa sektor.

"Sekretariat Dewan Nasional KEK juga membuka help desk untuk memfasilitasi para investor agar betul-betul mendapatkan berbagai fasilitas KEK, serta akan mengkoordinasikan dengan kementerian/lembaga terkait berbagai dukungan pusat yang diperlukan untuk pembangunan KEK MBTK," kata Enoh Suharto. (Humas Prov Kaltim/mar)

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017