Samarinda, (ANTARA Kaltim) - Komunitas Gerakan Merawat dan Menjaga Parit (Gemmpar) Samarinda, Kalimantan Timur, yang dalam beberapa bulan terakhir rajin mengangkat sampah dari dalam parit di Jalan Pramuka, kini terbukti mampu meminimalisir banjir di kawasannya.

   

"Sore kemarin hujan dengan intensitas deras, sama derasnya dengan hujan beberapa kali sebelumnya. Malamnya memang tetap banjir, tapi kedalamannya jauh berkurang dan rendaman air di Jalan Pramuka juga hanya sekitar 30 menit," ujar Ketua Gemmpar Samarinda Khairil Marzuki Tanjung di Samarinda, Minggu.

   

Padahal hari-hari sebelumnya, dengan intensitas curah hujan yang sama, banjir di Jalan Pramuka menjadi dalam dan genangan air juga cukup lama antara 1,5 jam hingga 2 jam setelah hujan reda.

   

Hal ini terjadi karena pihaknya bersama warga dan sejumlah komunitas kerap turun ke parit guna menganggkat berbagai sampah berat yang menyumbat saluran parit, seperti sampah plastik, kain, karung, sedimen, bahkan berbagai bentuk kayu dan logam pun turut menyumbat parit.

   

"Akar banjir sebenernya sepele, yakni perjalanan air buntu. Ketika air yang lewat tetapi tidak punya jalan, maka ia akan liar dan mencari tempat untuk menggenang sehingga jadilan banjir. Di sinilah masalahnya, warga tidak sadar dengan membuang sampah sembarangan dan parit yang tidak pernah dibersihkan bisa menyebabkan banjir," ucapnya.

   

Meski setelah hujan semalam dan banjirnya tidak separah sebelumnya, namun ia belum puas sehingga Minggu ini ia bersama sejumlah komunitas kembali mengangkat berbagai sumbatan yang masih banyak dalam parit, apalagi dalam parit setiap hari selalu menyisahkan sedimentasi.

   

Berdasarkan pantauan, dalam aksi Minggu ini terdapat ratusan simpatisan yang membersihkan parit, seperti dari anggota Gemmpar itu sendiri, 60 karyawan Head Office Era Mart Samarinda, 10 anggota GMSS-SKM, 40 mahasiswa Teknik Lingkungan Unmul Samarinda, sejumlah Relawan Pendamping Samarinda (RPS), dan dibantu komunitas lain serta beberapa warga setempat.

   

Ia menuturkan, untuk parit yang atasnya ditutup kayu, pihaknya dengan mudah melakukan pembersihan dan mengangkat sedimen serta berbagai jenis sampah di dalamnya, tetapi untuk parit yang atasnya disemen, itu menjadi kendala tersendiri karena tidak diketahui jenis sampah apa saja yang menyumbat di dalamnya.

   

Untuk itu, ia meminta kepada intansi terkait segera mengurus pemilik rumah atau pemilik toko yang didepannya ada parit disemen, mengingat bisa saja banyak sampah yang mengahalangi arus air karena perjalanan air ketika hujan tidak selancar yang dihaharapkan.

   

Sementara itu, Camat Samarinda Utara Samsu Alam yang turut membantu Gemmpar membersihkan parit dalam aksi Minggu ini, ketika ditanya mengatakan ia memberikan apresiasi tinggi terhadap komunitas Gemmpar yang berbuat riil untuk menjaga lingkungan parit.


   
"Inilah yang saya harapkan dari anak-anak muda, yakni melakukan aksi nyata untuk lingkungan sekitar. Ini merupakan contoh yang harus diikuti oleh warga lain. Tetaplah berbuat untuk lingkungan meski ada warga yang tidak perduli, karena dengan perbuatan yang baik, suatu saat pasti yang lain akan sadar dan mengikutinya," ujar Samsu.

Pewarta: Muhammad Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017