Samarinda (ANTARA Kaltim) - Ketersediaan  bahan pokok dan barang penting  lainnya  sampai saat ini dan tiga bulan ke depan masih aman, meski beberapa kebutuhan pokok  tersebut  dipasok dari Pulau Jawa dan Sulawesi.
 
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan, Koperasi dan UKM Provinsi Kaltim  Fuad Asaddin mengatakan, kebutuhan barang pokok dan barang penting saat ini masih terkendali, baik untuk ketersediaan maupun harga. Kelancaran ketersediaan ini berkat kerjasama instansi terkait, pelaku usaha, distributor dan BUMD terkait.

"Berkat kerjasama yang baik, Kaltim tidak pernah kekosongan stok  kebutuhan barang pokok dan  barang penting lainnya. Berdasarkan hasil pantauan rutin setiap hari,  setiap minggu dan setiap bulan ternyata kebutuhan sembako kita cukup tersedia," kata Fuad Asaddin, Rabu, (22/2).

Harga-harga sembako juga relatif stabil, bahkan ada kebutuhan pokok yang harganya justru turun.  Hanya saja harga harga cabe yang masih mengalami kenaikan.  Kenaikan harga tersebut bukan berarti komoditas cabe sedang mengalami kekosongan stok.  

Pemantauan sudah dilakukan di tiga pasar di Samarinda yaitu Pasar  Segiri, Pasar Sungai Dama dan  Pasar Kedondong. Ketiga pasar merupakan pasar yang banyak mengendalikan ketersediaan barang termasuk berkaitan dengan masalah harga. Laporan dari instansi terkait dari kabupaten/kota secara rutin juga dilakukan.

"Selain itu kita juga melakukan pemantauan ke beberapa distributor di Samarinda,  baik untuk kebutuhan pokok beras sampai dengan daging ayam. Rata-rata cukup tersedia, dengan ketahanan stok 3 sampai 4 bulan ke depan. Demikian juga masalah harga masih stabil," ujarnya.

Stok barang dan kebutuhan pokok di Kaltim, beras Bulog 3,995 ton, beras non Bulog 57,920 ton, gula pasir 7,425  ton, minyak goreng 6.154 ton, mentega 1,646 ton, tepung terigu 6,182 ton, kacang kedelai 2,860 ton, telur ayam 4,278 ton, daging sapi 2.115 ton dan daging ayam 4.329 ton. Sedangkan cabe Minggu III Februari sebanyak 2.400 kg. (Humas Prov Kaltim/mar) 

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017