Penajam (ANTARA Kaltim) - Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, segera membangun Desa Tangguh Bencana (Destana) sebagai upaya mengurangi risiko dan menanggulangi bencana secara cepat dan tepat.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara Andi Dahrul di Penajam, Senin, mengatakan pembentukan Destana merupakan program Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB.
BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara masih melakukan pengkajian wilayah yang memiliki tingkat kerawanan bencana tertinggi di wilayah Kecamatan Penajam dan Waru untuk membangun Destana pada 2017.
"Kecamatan Penajam rawan kebakaran, sedangkan Kecamatan Waru rawan banjir terutama di Desa Api-Api dan Sesulu," ujar Andi Dahrul.
Pada 2016, BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara telah membangun Destana di Desa Sumber Sari Kecamatan Babulu dan Kelurahan Sepaku Kecamatan Sepaku.
BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara telah memetakan daerah yang rawan banjir berada di Kelurahan Sepaku, Desa Semoi II, Sukaraja, Bukit Raya dan Desa Karang Jinawi di wilayah Kecamatan Sepaku.
Selain itu di wilayah Kecamatan Babulu yakni, Desa Rawa Mulya, Sebakung Jaya, Babulu Laut dan Desa Labangka juga termasuk daerah rawan banjir di Kabupaten Penajam Paser Utara.
"Daerah-daerah itu sebagian wilayahnya merupakan dataran rendah menjadi langganan banjir setiap musim hujan," jelas Andi Dahrul.
Ia mengatakan selain rawan banjir di wilayah Kecamatan Babulu dan Sepaku, juga masuk kategori rawan kebakaran.
Andi Dahrul berharap keberadaan Destana baru nantinya bisa semakin menekan potensi terjadinya bencana, terutama di wilayah yang rawan banjir, serta kebakaran dan tanah longsor.
"Masyarakat yang menjadi relawan bisa meningkatkan kewaspadaan untuk menghadapi bencana di wilayahnya masing-masing," kata Andi Dahrul.
Saat ini, menurut ia, ada 60 warga dilibatkan menjadi relawan, yang telah dididik dan dibekali pengetahuan penanganan bencana banjir, tanah longsor dan kebakaran.
Para relawan di wilayah Kecamatan Babulu dan Sepaku tersebut, lanjut Andi Dahrul, juga diberikan bantuan peralatan penanggulangan bencana. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara Andi Dahrul di Penajam, Senin, mengatakan pembentukan Destana merupakan program Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB.
BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara masih melakukan pengkajian wilayah yang memiliki tingkat kerawanan bencana tertinggi di wilayah Kecamatan Penajam dan Waru untuk membangun Destana pada 2017.
"Kecamatan Penajam rawan kebakaran, sedangkan Kecamatan Waru rawan banjir terutama di Desa Api-Api dan Sesulu," ujar Andi Dahrul.
Pada 2016, BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara telah membangun Destana di Desa Sumber Sari Kecamatan Babulu dan Kelurahan Sepaku Kecamatan Sepaku.
BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara telah memetakan daerah yang rawan banjir berada di Kelurahan Sepaku, Desa Semoi II, Sukaraja, Bukit Raya dan Desa Karang Jinawi di wilayah Kecamatan Sepaku.
Selain itu di wilayah Kecamatan Babulu yakni, Desa Rawa Mulya, Sebakung Jaya, Babulu Laut dan Desa Labangka juga termasuk daerah rawan banjir di Kabupaten Penajam Paser Utara.
"Daerah-daerah itu sebagian wilayahnya merupakan dataran rendah menjadi langganan banjir setiap musim hujan," jelas Andi Dahrul.
Ia mengatakan selain rawan banjir di wilayah Kecamatan Babulu dan Sepaku, juga masuk kategori rawan kebakaran.
Andi Dahrul berharap keberadaan Destana baru nantinya bisa semakin menekan potensi terjadinya bencana, terutama di wilayah yang rawan banjir, serta kebakaran dan tanah longsor.
"Masyarakat yang menjadi relawan bisa meningkatkan kewaspadaan untuk menghadapi bencana di wilayahnya masing-masing," kata Andi Dahrul.
Saat ini, menurut ia, ada 60 warga dilibatkan menjadi relawan, yang telah dididik dan dibekali pengetahuan penanganan bencana banjir, tanah longsor dan kebakaran.
Para relawan di wilayah Kecamatan Babulu dan Sepaku tersebut, lanjut Andi Dahrul, juga diberikan bantuan peralatan penanggulangan bencana. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017