Tana Paser (ANTARA Kaltim) - Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Paser Ina Rosana mengatakan, pembangunan pabrik es untuk nelayan di daerah itu masih terkendala pasokan aliran listrik.

"Pada 2015, usulan sejumlah desa di Paser terkait kebutuhan pabrik es bagi nelayan, telah kami sampaikan ke Kementerian Kelautan dan Perikanan. Namun, pembangunan pabrik es itu masih terkendala pasokan listrik," kata Ina Rosana, di Tanah Grogot, Rabu.

Pembangunan pabrik es bagi nelayan di Kabupaten Paser itu kata Ina Rosana, akan menelan biaya yang cukup besar yakni Rp1 milyar per unit.

"Oleh karena itu, penting untuk dipastikan adanya pasokan aliran listik. Jika nelayan menggunakan diesel, maka biayanya akan sangat besar," terang Ina Rosana.

Selain permasalahan listrik lanjut ia, pembangunan pabrik es itu juga masih terkendala pembebasan tanah.

"Kami harapkan desa yang mengusulkan pembangunan pabrik es di wilayahnya, dapat membebaskan tanah sehingga tidak bermasalah," tutur Ina Rosana.

Jika status tanah tidak bermasalah ujar Ina Rosana, akan memudahkan pemerintah memberikan bantuan pembangunan pabrik es tersebut.

"Kalau tanahnya ada dan tidak bermasalah, bantuan akan kami ajukan dan kemungkinan bisa terakomdir," ujar Ina Rosana.

Kebutuhan nelayan akan es untuk pengawetan hasil tangkap kata Ina Rosana cukup besar setiap bulannya.

"Di Desa Muara Adang, Semuntai, Teluk Waru dan Desa Tajur di Kecamatan Long Ikis, setiap bulannya nelayan di desa itu membutuhkan 1.100 balok es," tutur Ina Rosana.

Ketiga desa itu juga lanjut Ina Rosana, merupakan desa yang berpotensi dalam tangkap dan budidaya ikan sehingga bisa dibangun pelabuhan ikan di kawasan tersebut.

"Di desa yang berpotensi dalam tangkap dan budidaya ikan bisa dibangun pelabuhan ikan. Di tiga desa itu sudah ada pabrik es dan workshopnya. Namun persyaratan untuk lahan minimal paling tidak satu hektare baru bisa dibangun pelabuhan," terang Ina Rosana.       (*)

Pewarta: R. Wartono

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017