Samarinda (ANTARA Kaltim) - Sumber daya alam (SDA) Kaltim khususnya  minyak dan gas (migas) serta batubara, lambat laun akan menipis dan pada akhirnya akan habis. Oleh karena itu sektor  pertanian dalam arti luas harus bisa menjadi tulang punggung pembangunan ekonomi Kaltim di masa depan. Pertanian dalam arti luas akan terus diupayakan untuk menjadi leading sector lokomotif ekonomi Kaltim ke depan. 

Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kaltim Ir H Rusmadi mengatakan, migas dan barubara merupakan produk SDA andalan, namun tidak bisa diperbarui. Fokus Kaltim saat ini adalah membangun hilirisasi produk dari berbagai potensi SDA yang dimiliki Kaltim. 

"Jadi kita tidak lagi memperdagangkan SDA seperti batubara unrtuk diekspor dalam produk mentah, tetapi harus diolah dalam bentuk produk lain yang memiliki nilai tambah," kata Rusmadi usai membuka Rakor persiapan kontingen Pekan Nasional (Penas)  XV  KTNA Aceh Tahun 2017 Provinsi Kaltim, di ruang Tepian II Kantor Gubernur Kaltim, Rabu (1/2).  

Pembangunan pertanian dalam arti luas sudah menjadi rencana prioritas pembangunan ekonomi Kaltim, termasuk sektor pariwisata. Selanjutnya, diperlukan dukungan nyata dari para pembangunan pertanian di Kaltim untuk bersama-sama memperkuat pondasi pembangunan ekonomi berkelanjutan. 

"Salah satunya adalah melalui peran Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA),  swasta  termasuk organisasi-organisasi di bidang pertanian untuk mendukung program pemerintah. Semua harus kuat, karena itulah yang akan menjadi modal kita untuk  membangun pertanian Kaltim agar lebih maju,"ujarnya.  

Penas akan menjadi salah satu indikator pembangunan pertanian daerah ini. Jika  kontingen Penas KTNA Kaltim solid dan kompak, tentu prestasi terbaik akan berhasil diraih di Aceh.  Oleh karena itu, diharapkan kontingen Penas KTNA Kaltim harus kompak dan bersatu, selain untuk kemajuan pertanian, juga untuk membawa harum nama daerah dalam pelaksanaan Penas XV di Aceh, Mei mendatang," kata Rusmadi. (Humas Prov Kaltim/mar)  

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017