Muara Wahau (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, optimistis pada Mei 2017 mampu membentuk 18 Kampung Keluarga Berencana karena fungsinya yang positif untuk menciptakan keluarga bahagia sejahtera.
"Sesuai dengan arahan BKKBN pusat dan provinsi tentang pembentukan Kampung KB setiap kecamatan, maka di Kutim yang terdapat 18 kecamatan sehingga kami targetkan membentuk 18 Kampung KB," ujar Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kabupaten Kutai Timur Aisyah di Muara Wahau, Kamis.
Ia menjelaskan Kampung KB bisa menjadi wadah menciptakan keluarga yang bahagia dan sejahtera, karena peran dan fungsi di dinas yang dipimpinnya bukan sekadar menyangkut alat kontrasepsi dan mengatur jarak kelahiran.
Namun, katanya, hal lain yang tidak kalah penting dan menjadi perhatian serius adalah bagaimana upaya menciptakan penduduk yang berkualitas, termasuk membuat keluarga memahami maksud yang terkandung dalam delapan fungsi keluarga.
Melalui Kampung KB yang secara kelembagaan sudah bagus, maka pihaknya bisa dengan mudah melakukan penyuluhan tentang delapan fungsi keluarga yang di antaranya mengenai fungsi keagamaan, sosial budaya, kesehatan reproduksi, pengembangan ekonomi, cinta kasih, dan lingkungan.
"Mengingat begitu besarnya manfaat Kampung KB, tentu kami di daerah sangat mendukung pembentukannya. Untuk itu kami juga memohon kepada BKKBN pusat dan provinsi membantu kami dari sisi pendanaan karena anggaran kami terbatas," tutur Aisyah.
Pembentukan Kampung KB pada 2017 sudah dipetakan untuk di kawasan legokan, yakni desa yang di dalamnya masih banyak keluarga prasejahtera, minim akses jalan, dan minimnya pasangan usia subur sebagai peserta KB.
Kawasan legokan yang menjadi prioritas pembentukan Kampung KB di Kutai Timur, antara lain di Desa Long Wehea, Kecamatan Muara Wahau, Desa Sangatta Utara dan Desa Singo Gembara, Kecamatan Sangatta Utara.
Selain itu, Desa Tanjung Manis dan Desa Benua Baru Ulu, Kecamatan Sangkulirang, Desa Kongbeng Indah, Kecamatan Kongbeng, serta Desa Sangkima dan Desa Teluk Sangkima, Kecamatan Sangatta Selatan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
"Sesuai dengan arahan BKKBN pusat dan provinsi tentang pembentukan Kampung KB setiap kecamatan, maka di Kutim yang terdapat 18 kecamatan sehingga kami targetkan membentuk 18 Kampung KB," ujar Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kabupaten Kutai Timur Aisyah di Muara Wahau, Kamis.
Ia menjelaskan Kampung KB bisa menjadi wadah menciptakan keluarga yang bahagia dan sejahtera, karena peran dan fungsi di dinas yang dipimpinnya bukan sekadar menyangkut alat kontrasepsi dan mengatur jarak kelahiran.
Namun, katanya, hal lain yang tidak kalah penting dan menjadi perhatian serius adalah bagaimana upaya menciptakan penduduk yang berkualitas, termasuk membuat keluarga memahami maksud yang terkandung dalam delapan fungsi keluarga.
Melalui Kampung KB yang secara kelembagaan sudah bagus, maka pihaknya bisa dengan mudah melakukan penyuluhan tentang delapan fungsi keluarga yang di antaranya mengenai fungsi keagamaan, sosial budaya, kesehatan reproduksi, pengembangan ekonomi, cinta kasih, dan lingkungan.
"Mengingat begitu besarnya manfaat Kampung KB, tentu kami di daerah sangat mendukung pembentukannya. Untuk itu kami juga memohon kepada BKKBN pusat dan provinsi membantu kami dari sisi pendanaan karena anggaran kami terbatas," tutur Aisyah.
Pembentukan Kampung KB pada 2017 sudah dipetakan untuk di kawasan legokan, yakni desa yang di dalamnya masih banyak keluarga prasejahtera, minim akses jalan, dan minimnya pasangan usia subur sebagai peserta KB.
Kawasan legokan yang menjadi prioritas pembentukan Kampung KB di Kutai Timur, antara lain di Desa Long Wehea, Kecamatan Muara Wahau, Desa Sangatta Utara dan Desa Singo Gembara, Kecamatan Sangatta Utara.
Selain itu, Desa Tanjung Manis dan Desa Benua Baru Ulu, Kecamatan Sangkulirang, Desa Kongbeng Indah, Kecamatan Kongbeng, serta Desa Sangkima dan Desa Teluk Sangkima, Kecamatan Sangatta Selatan. (*)
Editor : Rahmad
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017