Penajam (ANTARA Kaltim) - Sejumlah sekolah jenjang SMP dan SMA/SMK di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, berencana meminjam laptop siswa karena masih kekurangan fasilitas komputer untuk melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) Mei 2017.

"Kami masih kekurangan komputer untuk pelaksanaan ujian nasional secara online, kami hanya memiliki 70 unit komputer," kata Kepala SMA Negeri 8 Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara Ahmad Zarkasi, ketika ditemui di Penajam, Selasa.

Jumlah siswa yang akan mengikuti ujian nasional di sekolah terpadu tersebut menurut ia, sebanyak 79 siswa, sehingga masih kekurangan komputer untuk melaksanakan UNBK 2017.

"Kekurangan komputer itu akan kami tutupi dengan meminjam laptop siswa karena untuk melakukan pengadaan komputer sudah tidak cukup waktu.

Untuk memenuhi kekurangan sembilan unit komputer tersebut lanjut Ahmad Zarkasi, dengan meminjam laptop siswa sebab ujian nasional di SMA Negeri 8 dijadwalkan dilaksanakan satu sesi waktu dalam sehari agar tidak memebenani siswa.

Selain itu, SMA Negeri 8 Penajam juga menambah daya listrik sebesar 16.500 watt, sehingga total ada 27.000 watt untuk mendukung UNBK.

"Sekarang tergantung PLN, karena jika padam listrik berdampak pada pelaksanaan UNBK dan bisa tertunda," ujarnya.

Sementara di SMK Negeri 1 Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara juga baru tersedia 35 unit komputer dari total kebutuhan 80 unit dengan dua sesi pelaksanaan ujian nasional.

"Siswa yang ikut ujian nasional sebanyak 135 orang, komputer yang tersedia 35 unit, jadi kami kekurangan 45 unit komputer lagi," jelas Kepala SMK Negeri 1 Sepaku, Satoni Solle.

Ia menyatakan akan meminjam laptop siswa untuk menutupi kekuragan komputer tersebut, jika tidak ada bantuan pengadaan komputer dari pemerintah kabupaten maupun provinsi.

Selain itu SMK Negeri 1 Sepaku sudah memasang jaringan internet, serta menyediakan satu unit genset dengan kapasitas 20.000 kilovolt amper untuk melaksanakan UNBK 2017.

Sejumlah sekolah di Kabupaten Penajam Paser Utara masih kekurangan komputer untuk bisa melaksanakan UNBK secara serenta, seperti harapan Meteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.

Kurangnya fasilitas komputer tersebut cukup mengkhawatirkan sekolah, karena sesuai peraturan minimal harus tersedia komputer sebanyaj 30 persen dari jumlah peserta ujian nasional.

Sejumlah sekolah di wilayah Penajam Paser Utara berharap ada perhatian pemerintah kabupaten maupun provinsi untuk mengatasi kekurangan komputer itu, karena sesuai arahan Mendikbud seluruh instansi pemerintahan mendukung pelaksanaan UNBK 2017. (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017