Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Mantan pegulat nasional di era 1990-an Suryadi Gunawan menyarankan pengurus Persatuan Gulat Seluruh Indonesia menggelar seleksi ulang atlet pemusatan latihan nasional proyeksi Asian Games 2018, guna menghindari munculnya pro-kontra di kalangan atlet dan pelatih.

Menurut Suryadi yang ditemui di Samarinda, Kaltim, Minggu, seleksi ulang lebih "fair" bagi atlet dan pelatih di daerah yang merasa layak untuk berseragam "merah putih", karena mereka juga telah memenuhi syarat awal yakni sebagai juara PON 2016 di Jawa Barat.

"Waktu untuk persiapan juga masih lama dan sangat memungkinkan untuk digelar seleksi ulang, sekaligus menentukan atlet terbaik yang berhak menyandang status sebagai atlet nasional," kata pegulat yang pernah berlaga di Olimpiade 1988 di Seoul, Korea Selatan, itu.

Pria yang akrab disapa Babe ini menyadari bahwa kondisi krisis keuangan yang melanda pemerintah pusat juga berdampak pada persiapan atlet pelatnas, termasuk di cabang olahraga gulat.

Namun, Ia kurang sependapat jika persoalan tersebut justru imbasnya mengarah pada atlet-atlet berprestasi yang ada di daerah, seperti harus terdepak dari kursi pelatnas karena kuotanya terbatas.

"Janganlah atlet dikorbankan, mereka ini merupakan aset masa depan bangsa yang harusnya tetap dibina dan terus mendapatkan pengawalan agar bisa berprestasi lebih tinggi, khususnya bisa berprestasi di tingkat internasional," katanya.

Babe berharap perekrutan dan sistem pelatnas saat ini segera dibenahi supaya prestasi gulat Indonesia bisa membaik, bukan hanya mengarah pada atletnya, namun pelatih pun harusnya mendapat sorotan yang sama.

"Kalau memang ada pelatih yang sudah bertahun-tahun membawa tim pelatnas dan tidak ada perkembangan prestasi yang lebih baik, harusnya segera diganti dan jangan lagi dipertahankan," tegas Babe.

Kritik keras peraih medali emas SEA Games 1997 itu bermula dari pencoretan sejumlah pegulat juara PON 2016 dari pelatnas tanpa melalui seleksi.

Sejumlah pegulat yang terdepak dari program nasional tersebut, antara lain M Aliansyah yang mantan peraih emas SEA Games 2011, Dewi Ulfah sebagai peraih tiga kali emas PON, dan Hamka peraih emas PON 2016 di Jawa Barat. (*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017